Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, dua program nasional
di bidang industri pertahanan yaitu program Kapal Selam dan Korvet
Nasional memerlukan dukungan tidak hanya dari Kementerian Pertahanan
tetapi juga dukungan semua pihak.
Hal tersebut dikatakan Menhan selaku Ketua Harian Komite Kebijakan
Industri Pertahanan (KKIP) saat memimpin Sidang KKIP Ke-10, Rabu (6/11)
di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir pada sidang tersebut Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Menteri Ristet dan Teknologi
Gusti Muhammad Hatta selaku Anggota KKIP.
Lebih lanjut dikatakan Menhan, bahwa pembangunan Kapal Selam dan Korvet
Nasional akan dilakukan oleh PT. PAL sebagai Lead Integrator. Namun
demikian, selain perlunya kesiapan dari PT. PAL, juga memerlukan
pemikiran dan dukungan dari semua pihak sehingga cita – cita
terwujudnya kemandirian di bidang Alutsista akan dapat dicapai dengan
baik.
Dijelaskan Menhan, kebutuhan kapal selam untuk mengamankan wilayah
perairan Indonesia khususnya Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
sebanyak 12 buah. Saat ini TNI AL sudah memiliki dua buah kapal selam
dan tiga kapal sedang dibangun berkerjasama dengan Korea Selatan.
Dari tiga kapal selam tersebut, rencananya ada satu kapal yang akan
dibangun di Indonesia. Secara bertahap diharapkan pembangunan kapal
selam berikutnya akan dapat dibangun di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar