Pemerintah Jerman telah menyetujui beberapa kesepakatan
ekspor senjata dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk pengiriman
23 helikopter Airbus ke Arab Saudi, ujar surat Kementerian Ekonomi,
Senin, 14/3/2016.
Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel telah bersumpah untuk menjadi lebih
berhati-hati dalam lisensi ekspor senjata, yang menakutkan bagi industri
pertahanan Jerman yang cukup besar akibat sinyal perubahan kebijakan
dari pemerintah koalisi sebelumnya di mana menyebabkan penjualan
meningkat.
Namun, dalam sebuah surat kepada anggota parlemen di majelis rendah
komite ekonomi, Bundestag, Gabriel mengatakan pemerintah Dewan Keamanan
federal juga telah menyetujui kesepakatan dengan Heckler & Koch
untuk memberikan 660 senapan mesin, 660 barel gun tambahan dan 550
sub-senapan mesin ke Oman.
Hal ini juga memberi lampu hijau untuk pengiriman Heckler & Koch
dari 130 pistol mesin dan senapan otomatis ke Uni Emirat Arab dan
diperbolehkannya Rheinmetall untuk mengekspor 65.000 kartrid mortir ke
negara itu, sambil menunjukkan dokumennya.
Pemerintah juga menyetujui pengiriman lima helikopter militer Airbus
ke Thailand dan ekspor hampir 490 machine pistols dan senapan otomatis
Heckler & Koch ke Indonesia.
Pada bulan Januari, Gabriel mengatakan Jerman mungkin terlihat sulit
untuk mengekspor senjata ke Arab Saudi setelah kerajaan Teluk
melaksanakan eksekusi terbesar massa selama beberapa dekade.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier telah
berulang kali mengatakan bahwa Berlin ingin menurunkan ketegangan di
Timur Tengah.
Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar