TNI Angkatan Udara menghentikan sementara atraksi atau manuver pesawat T-50i Golden Eagle, menyusul jatuhnya pesawat tersebut pada acara Gebyar Dirgantara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu 20 Desember lalu. Dalam insiden tersebut dua pilot terbaik TNI AU, Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbangan Dwi Cahyadi tewas.
“Pesawat tetap dioperasikan tapi untuk melaksanakan exercise acrobatic on the deck atau aerial acrobatic lower altitude itu saya stop dulu,” ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna saat sertijab Pangkoopsau I dari Marsekal Muda TNI A Dwi Putranto kepada Marsekal Pertama TNI Yuyu Yutisna di Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 5 Januari 2016.
Terkait dengan proses investigasi, KSAU mengatakan, tim dari Korea dan tim dari TNI AU yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja sudah melakukan pertemuan di Mabesau. “Ini kerja sama tim, orang Korea juga akan bantu dan ingin tahu apa yang terjadi, kalau sudah tahu ke depannya jangan sampai terjadi lagi,” ucapnya.
Mengenai hasil investigasi, Agus mengatakan, hal itu akan disampaikan oleh Ketua Dewan Keselamatan Terbang Kerja (Lambangja) sekaligus Wakasau Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja. “Keputusannya nanti oleh Ketua Dewan Lambangja oleh Wakasau, setelah jelas masalahnya di sini baru akan dijelaskan oleh ketua dewan,” katanya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Dwi Badarmanto juga memastikan pernyataan KSAU Marsekal Agus Supriatna. “Pesawat tetap dioperasikan, tapi untuk manuver low level acrobatic dihentikan dulu. Sedangkan untuk investigasi masih dalam proses, kita tunggu hasilnya,” ucapnya.(Sindonews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar