Bentuknya mungil dan jauh dari kesan sangar, tapi inilah Puch Haflinger, rantis (kendaraan taktis) era 60-an yang pernah digunakan satuan elit TNI. Tercatat mulai dari pasukan pengawal Presiden Soekarno Cakrabirawa dan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) – sekarang Kopassus, pernah memakai rantis ringan 4×4 ini untuk tugas operasional. Pada masanya, Puch terkenal bandel, meski bobotnya hanya setengah ton tapi mampu melahap medan off road yang lumayan berat.
Masih perkasa hingga kini.
Konfigurasi mesin dan rangka Puch Haflinger.
Punya bobot yang ringan dan punya desain yang semi modular, menjadikan Puch Haflingfer awalnya dilirik TNI untuk mendukung operasi militer lintas udara (Linud). Ya, Puch didatangkan pada tahun 1962 guna mendukung mobilitas pasukan linud yang rencana misi awalnya akan diterjunkan lewat udara dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora. Namun selanjutnya Operasi Trikora mencapai kesepakatan damai, perang terbuka dengan Belanda batal dilakukan, maka misi Puch pun dialihkan untuk tugas-tugas operasional. Menjelajah medan curam, mendaki, dan bergelombang dapat dilalui tanpa masalah oleh Puch.
Steyr Puch Haflinger adalah kendaraan ringan buatan Austria. Rantis ini masuk ke Indognesia dalam jumlah besar, yakni 1.500 dalam bentuk utuh (built up), 500 unit dalam bentuk suku cadang. Bahkan setelah pergantian Orde di Tanah Air, Indonesia masih mengimpor 200 unit Puch untuk kebutuhan perkebunan. Jumlah ini sangat banyak mencapai 6% dari seluruh produksi Haflinger kala itu. Masuknya Haflinger ke Indonesia berkat upaya Gerhard Ortner’s yang menawarkan mobil ini masuk ke Tanah Air sejak akhir 50-an.
Presiden Soekarno saat menjajal Puch saat kunjungan ke Austria.
Dikarenakan Indonesia memesan banyak,meski tak ada iming-iming membangun pabrik di Indonesia, namun Haflinger Indonesia memiliki spek khusus, seperti semua indikator yang berbahasa Indonesia. Dari dapur pacu, Haflinger yang punya bobot 645 kg disokong mesin berbahan bakar bensin 643 cc twin horizontally opposed, terletak di belakang dengan pendingin udara (seperti VW). Bobotnya yang terbilang enteng untuk ukuran mobil, memungkinkan sebuah Haflinger bisa dibopong empat pria dewasa. Dari segi payload, kendaraan ini mampu memanggul beban 500 kg alias lima karung beras ukuran satu kwintal. Sementara konfigurasi penumpang dapat mendukung setting 4 – 5 kursi. Berikut beberapa foto kehandalan Puch Haflinger saat uji coba di Indonesia, foto dari situs tdc.haflinger-4wd.com.
Sejak tahun 1974, pabrik Puch telah tutup, namun populasi kendaraan ini telah tersebar luas hingga puluhan negara. Di Indonesia, seiring langkanya suku cadang dan hadirnya jip bermesin diesel yang yang lebih ekonomis, maka pamor Puch pun redup, ditaksir saat ini masih ada seratusan Haflinger yang beredar ditangan penghobi kendaraan off road nasional. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Styer Haflinger 700AP
– Manufaktur: Steyr Daimler Puch
– Panjang: 3,5 meter
– Lebar: 1,5 meter
– Silinder: 2
– Mesin : Puch 643 cc 0.4 PS / 30 bhp / 22.4 kW@4800 rpm
– Kecepatan maks: 77 km per jam
– Kapasitas bahan bakar: 31 liter
– Wheelbase: 1.500 mm
– Ground clearance: 240 mm
– Transmisi: manual – 5 speed
Tidak ada komentar:
Posting Komentar