Indonesia akan mengakusisi rudal udara ke permukaan Kh-31P, rudal anti kapal Kh-59ME dan rudal udara ke udara AIM-120. Suatu lompatan kemajuan yang luar biasa bagi Angkatan Bersenjata Indonesia. Setelah sebelumnya jauh tertinggal dari tetangganya karena ketiadaan memiliki rudal-rudal canggih, terutama rudal anti kapal sistem peluncuran dari pesawat tempur.
Kali ini penulis lebih menyoroti rudal anti kapal KH-59ME, yang ibaratnya “adiknya” Brahmos, baik dari segi bobot, kecepatan maupun jangkauannya. Brahmos sendiri sampai saat ini belum siap operasional dan belum juga di uji coba.
Dengan pembelian rudal anti kapal ini, maka pesawat tempur Su-27 dan Su-30 TNI AU tidak hanya akan berfungsi sebagai pesawat superioritas udara ataupun pesawat tempur garis depan tapi juga akan difungsikan sebagai “pembantai” kapal perang musuh.
Kh-59ME menurut penulis lebih mobile daripada Yakhont. Rudal Yakhont yang beratnya hampir 3 ton hanya dapat diangkut kapal fregat yang posisinya lebih mudah diketahui musuh, sedangkan rudal KH-59ME lebih fleksibel karena diangkut dengan pesawat tempur, maka posisinya akan lebih sulit diprediksi lawan. Dalam perang Malvinas, membuktikan rudal anti kapal yang diluncurkan dari pesawat tempur Argentina lebih berbahaya dan lebih berhasil menenggelamkan kapal –kapal perang Inggris bila dibandingkan diluncurkan dari kapal perang.
Kh-59ME meluncur dengan satu mesin utama dan mesin kombinasi turbofan dibawah body, melaju dengan kecepatan 0,8 mach dengan jangkauan 115 km. Terbang sea skimming 7 m diatas permukaan laut untuk menghindari deteksi radar, bahkan sekitar 11 km sebelum mencapai sasaran , rudal terbang setinggi 2-3 meter diatas permukaan laut sehingga menyulitkan sistem pertahanan kapal perang lawan untuk mendeteksi dan menghadang serangan rudal Kh-59ME.
Dengan kombinasi rudal Yakhont yang sudah lama dimiliki Angkatan Laut Indonesia dan rudal KH-59ME yang baru dibeli Angkatan Udara Indonesia, maka kemampuan peperangan laut Indonesia akan lebih mematikan, dan akan membuat musuh berpikir ulang bila ingin menyerang Indonesia dari Laut.
Memang tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Vietnam sudah memiliki rudal KH-59ME, tapi mereka tidak memiliki rudal Yakhont (versi peluncuran kapal perang karena Vietnam memiliki rudal Bastion P alias rudal Yakhont penjaga pantai).
Berikut spesifikasi rudal KH-59ME :
Panjang : 570 cm
Berat : 930 kg
Diameter : 38 cm
Hulu ledak : 320 kg
Speed : 0.8 mach
Range : 115 km (Vietnam, KH 59MK : 280 km)
Sistem
Penjejak : Inersia dan penjejak TV (Vietnam, KH59MK: active radar seeker / fire and forget)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar