Panglima TNI
Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti
memberikan pengarahan kepada 1.107 Prajurit TNI dan Polri, terdiri dari 91
personel Brigif-21 Komodo, 150 personel Yonif-743, 204 personel Korem 204
Kupang, 100 personel Polres Kota dan Kabupaten, 400 personel Polda gabungan
Brimob, 65 personel Lanud El Tari Kupang, 40 personel Marinir dan 57
personel Lantamal, di Hanggar Shelter Pangkalan Udara (Lanud) El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis
(7/5/2015).
Panglima TNI dalam pengarahannya menyampaikan maksud kedatangan
dirinya ingin lebih dekat melihat kehidupan prajurit, agar dapat memahami
hal-hal yang dihadapi kehidupan prajurit sehari-hari dan kedatangannya saat ini
ke Kupang juga sekalian berpamitan kepada segenap prajurit, karena dalam waktu
dekat Panglima TNI akan menjalani masa pensiun.
Panglima TNI juga memberi pesan kepada seluruh anggota prajurit
agar kinerja harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, khususnya untuk
personel TNI harus berbangga hati karena saat ini TNI mendapat penilaian
sebagai lembaga negara yang memiliki performance kerja tertinggi.
"Presiden RI telah setuju
akan menaikkan remunisasi, sampai 56 hingga 60 persen dari yang sekarang 37
persen. Upaya pemerintah memberikan peningkatan
kesejahteraan, maka TNI dan Polri harus lebih meningkatkan kinerjanya", himbau
Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut Panglima TNI
juga menginginkan prajuritnya dalam bekerja agar menghindarkan dan
menghilangkan ego sektoral masing-masing dan tidak perlu memelihara ego
sektoral karena akan menimbulkan kerapuhan antar satuan. "Melihat kehidupan yang harmonis antara
TNI dan Polri merupakan cermin, dan yang perlu dibangun adalah sinergitas.
Sinergitas itu bisa terbangun apabila memiliki semangat integrasi, dan melihat
dari semangat membangun kebersamaan terlihat dari sinergitas antara TNI
dan Polri sangat luar biasa", ujarnya.
"TNI dan Polri bisa
memberikan kontribusi, terciptanya sebuah ketenangan, kedamaian, jangan justru sebaliknya. TNI dan Polri
tidak boleh retak. TNI dan Polri harus bisa membawa ketenangan dan bisa membawa
kondisi stabil. Bagaimana menjaga kondisi bisa stabil, aman, tertib sehingga
rakyat bisa menikmati dengan nyaman dan tenteram", pesan Panglima TNI.
Turut hadir dalam
acara kunjungan ini, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington,
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aspers Panglima TNI Laksda TNI
Sugeng Darmawan, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedy dan Kapuspen TNI Mayjen
TNI Fuad Basya.
Setelah memberikan
pengarahan, Panglima TNI dan Kapolri menggunakan
Heli Bell 412 TNI AD dan Heli Puma TNI AU melanjutkan kunjungan meninjau Pos
Perbatasan RI-Timor Leste Motaain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu
yang merupakan pintu pelintas batas Indonesia - Timor Leste.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar