Wajah tempur para Komando
Taruna Korps Marinir tampak terlihat saat kembali ke Bumimoro Akademi Angkatan
Laut usai menyelesaikan Pendidikan Komando (Dikko) yang disambut dengan
pengalungan bunga kepada Sermadatar (M) Dany E.B. Segara oleh Wakil Gubernur
Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Pertama TNI Deddy Muhibah Pribadi, S.H.,
M.A.P, dalam Upacara Penerimaan Latihan Praktek (Lattek) Pendidikan Komando
Taruna Tingkat III Korps Marinir AAL Angkatan ke-61, di Plaza Taruna, AAL,
Bumimoro, Surabaya, Senin (23/2).
Lattek
Pendidikan Komando (Dikko) yang berhasil diikuti oleh 19 orang Taruna Korps
Marinir Angkatan ke-61 ini, merupakan salah satu Program Latihan bagi para Taruna
Korps Marinir dengan tujuan memberikan
bekal kemampuan dan pengetahuan sebagai prajurit Komando, baik pada
tingkat perorangan maupun tingkat satuan kecil. Dalam lattek yang digelar
selama kurang lebih 77 hari tersebut, sarat akan ujian ketahanan baik mental,
fisik, maupun intelijensi para Taruna.
Wagub
AAL yang mewakili Gubernur AAL menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para Taruna
Korps Marinir Angkatan ke-61 setelah melaksanakan Dikko dengan sungguh-sungguh
dan semangat tinggi. Selain itu Wagub AAL juga menghimbau kepada para Taruna untuk
mensyukuri keberhasilan lattek ini dengan kerendahan hati agar tidak menjadi
lupa diri. Hal tersebut dikarenakan keberhasilan yang telah dicapai
mencerminkan suatu prestasi membanggakan melalui serangkaian perjalanan Latihan
yang keras dan melelahkan serta membutuhkan tingkat kehati-hatian yang tinggi
dan kondisi fisik yang prima.
Pisau Perak
yang merupakan simbol peserta terbaik diberikan
kepada Sermadatar (M) Irsanto Karoba, sekaligus menandai Upacara
Penerimaan Lattek Dikko Taruna Korps Marinir Angkatan ke-61. Turut hadir dalam Upacara
tersebut: Seklem AAL Kolonel Laut (P) Soetrisno Sandi Asmara, S.T., serta para
pejabat utama AAL, diantaranya Kaopsjar
AAL Kolonel Marinir Suharto, Kadepgadik Kolonel Laut (E) Saptono Djuniawan,
Kadeptek Kolonel Laut (T) Jusep Wildan, S.T., dan Kadepmar AAL Kolonel Marinir
Umar Faruq.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar