TNI memiliki kepentingan yang sangat
tinggi terhadap swasembada pangan, hal ini disampaikan Panglima TNI Jenderal
TNI Dr. Moeldoko pada saat menjadi salah satu panelis dalam Jakarta Food
Security Summit-3 di ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015). Jakarta Food Security Summit-3
mengambil tema "Kepastian Tata Ruang dan Ketersediaan lahan untuk
Ketahanan Pangan",
Panglima TNI mengatakan
bahwa, TNI memiliki doktrin sistem pertahanan rakyat semesta. Saat
negara ini diserang oleh negara lain maka seluruh sumber daya yang
dimiliki kita mobilisasi untuk kepentingan perang dan sistem pertahanan yang
disusun dengan sistem kompartemenisasi. Artinya apabila ada salah satu
pulau diserang oleh lawan maka Pangdam setempat harus mempertahankan dirinya
secara mandiri dan seluruh logistik juga harus dapat didukung secara mandiri.
Lebih lanjut Panglima
TNI menyampaikan bahwa, saat ini banyak orang di daerah perkotaan yang menuntut
adanya swasembada pangan, tetapi apabila dibandingkan dengan masyarakat di
pedesaan penduduknya tenang-tenang saja tidak meributkan mengenai swasembada
pangan. Hal tersebut dikarenakan di desa bibit, pupuk, air dan lahan sulit.
"Itu persoalan yang dihadapi masyarakat di daerah. Kita sekarang berbicara
swasembada pangan tetapi disisi lain kita juga menikmati import secara tenang-tenang
saja," kata Panglima TNI.
Pada saat kunjungan
kerja ke daerah-daerah, menurut Panglima TNI sering melihat kondisi petani di
pedesaan saat ini seperti museum, dimana cangkul yang dimiliki sudah tua dan
orang mengerjakannya juga sudah tua. Di sawah tidak terlihat adanya anak muda
yang bekerja sebagai petani. Melihat kondisi di persawahan seperti itu yang
membuat anak-anak muda tidak mau menjadi petani, apabila sepanjang stigma petani masih tetap seperti itu.
"Untuk itu, saya
mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai daerah, saya kumpulkan mahasiswa di
beberapa kampus kemudian saya datangkan juga para praktisi yang sukses dan
berhasil menanam padi 12 ton perhektar dan jagung 14 ton perhektar.
Saya jembatani petani yang sudah tidak memiliki lahan dan modal untuk bertani
sehingga dapat berkomunikasi dengan para mahasiswa yang penuh idealisme", tutur
Panglima TNI.
Dalam setiap kesempatan
kunjungan di berbagai daerah, Panglima TNI selalu memberikan pengarahan kepada
anggota TNI untuk lebih mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI baik di
Batalyon-Batalyon maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam
ikan. Sehingga para anggota dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dan swasembada
pangan sendiri. "Remunerasi yang diterima prajurit TNI sedikit, maka
perlu memaksimalkan lahan yang ada di satuan tersebut, sehingga tidak perlu
membeli kebutuhan untuk masak sehari-hari, "kata Jenderal TNI Moeldoko.
Seminar Jakarta Food
Security Summit-3 tersebut dipandu oleh Rudyan Kopot dari Kadin
Bagian Kehutanan dan menghadirkan beberapa panelis lainnya, antara lain;
Basoeki Karyaatmadja Staf Ahli Menteri Kehutanan, Adang SAF Ahmad Sekretaris
Dewan Sumber Daya Air, Sofyan Wanandi Ketua TIM Ahli Wapres dan Agus Purnomo Staf
Ahli Presiden Bidang Perubahan Iklim.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar