“Y pernah mengaku sebagai kepala agen intelijen Israel di Indonesia
berkedok pengusaha,” kata F kepada merdeka.com awal pekan ini. “Sebagai
bukti dia pernah menunjukkan kepada saya foto-foto sejumlah pejabat
Indonesia mengunjungi Israel menjelang rencana pembelian senjata dari
negara itu.”
Y juga menunjukkan sebuah foto sangat mengejutkan F: Y bersama dua
konglomerat Indonesia datang menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
di Cikeas, Jawa Barat. Saya juga memiliki foto dan rekaman video saat
Perdana Menteri Yitzhak Rabin mengunjungi Presiden Soeharto di Cendana,
tuturnya.
Y membenarkan sampai sekarang nama F masih kotor di mata Israel.
Alasannya F masih berhubungan dengan musuh-musuh negara Bintang Daud
itu, seperti kelompok Hamas di Palestrina dan Hizbullah di Libanon.
Menurut F, sebagai bos intelijen Israel, Y menutup diri dari
tetangga. Pekerjaannya sebagai bos Mossad di Indonesia sekaligus
pengusaha hanya dia lakoni dari dalam rumahnya. “Saya pakai sambungan
Internet melalui Inmarsat bukan pakai satelit Indonesia,” ujar Y,
seperti dikutip F.
Untuk pengiriman dokumen rahasia, Y memakai kurir kepercayaan. Y juga
pernah bercerita kepada F ada lima agen Mossad beroperasi di Indonesia.
“Mereka berganti giliran saban caturwulan,” tutur F.
Meski berstatus bos Mossad, Y merasa sangat mencintai Indonesia.
“Saya tidak ingin Indonesia hancur, saya ingin Indonesia lebih baik.”
Sumber: Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar