Gayatri Wailissa, putri Ambon yang menguasai 14 bahasa asing
meninggal Kamis (23/10) malam karena pendarahan otak. Gadis jenius yang
sudah malang melintang sampai tingkat Asia ini rupanya juga anggota
Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurut pernyataan Ayah Gayatri, Dedi Darwis Wailissa, anaknya sudah direkrut oleh BIN sejak 3 bulan lalu di Jakarta.
“Dia telah dihormati sebagai BIN, Badan Intelijen Negara. Tetapi
kehendak Allah lain,” kata Dedi sebelum pemakaman Gayatri, Sabtu
(25/10).
Hal tersebut dapat dipastikan pada foto terakhir almarhumah yang
dibawa ke pemakaman, mengenakan seragam hitam ala militer. Pemakaman
Gayatri juga didatangi sejumlah petinggi dari Kodam XVI Pattimura TNI
AD.
Gayatri dimakamkan di Taman Makam Bahagia Ambon. Makam ini biasanya digunakan oleh para purnawirawan TNI dan Polri.
Selain menguasai 14 bahasa, semasa hidupnya Gayatri dikenal sebagai
anak yang pandai bersosialisasi. Kesibukannya sehari-hari yakni sebagai
penyiar radio, penerjemah dan peneliti bahasa, serta menjadi instruktur
teater di kampusnya.
Prestasi fantastis yang pernah diraih Gayatri antara lain adalah
menjadi Duta Anak Tingkat ASEAN, mendapat medali perunggu Science
Astronomy 2012, Penerima Anugerah Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013
dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta
sebagai delegasi anak di beberapa konferensi internasional tingkat Asia.
Gayatri meninggal di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat, usai
berolahraga di Mess TNI, Kamis (23/10) lalu. Menurut diagnosis dokter,
pembuluh darah Gayatri pecah dan sudah tak bisa tertolong. (Merdeka.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar