KRI Teluk Bintuni mengalami insiden
kebakaran, Minggu malam, meski sudah berhasil ditangani, hingga sore ini
tak satupun petinggi PT DRU selaku pembuat kapal yang bersedia
menceritakan kronologisnya | Dok
PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung masih tertutup soal insiden
kebakaran pada KRI Teluk Bintuni yang terjadi tadi malam. Pantauan
langsung Saibumi.com di lokasi PT DRU Lampung di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Senin 27 Oktober 2014.
“Maaf, tidak boleh masuk yah. Soalnya
para pimpinan lagi keluar,” langsung kata salah satu security
begitu Saibumi.com parkir di depan pintu pagar utama. Waktu ditanya
siapa saja para pimpinan PT DRU yang keluar, pemuda bertubuh gemuk itu
terdiam sambil menghubungi seseorang via HT. “Maaf tetap nggak bisa
masuk. Soalnya para pimpinannya lagi meeting!,” katanya kembali memberi
alasan berbeda.
Masih di areal depan pagar pintu masuk PT DRU, kembali Saibumi.com
menghubungi para petinggi PT DRU lewat ponsel. Tapi hasil masih nihil.
“Aduh, belum bisa omong apa-apa yah. Soalnya masih dalam investigasi
secara internal dan eksternal. Jadi, tidak ada yang bisa diberi tahu.
Tapi tadi perwira tinggi dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan) sudah
datang kok,” kata Kepala Bagian Umum PT DRU Lampung Yahya singkat saat
kebetulan bertemu di areal parkir PT DRU.
Langkahnya bergegas memasuki pintu pagar
yang langsung tertutup rapat begitu kakinya menginjak halaman dalam PT
DRU Lampung. Terlihat dari sisi pintu pagar, halaman depan dipenuhi oleh
beragam kendaraan termasuk kendaraan Pomal.
“Bang, ijin ambil foto tampak depan yah,” tanya Saibumi.com. “Aduh, jangan. Tidak boleh ambil foto yah, nanti kami yang kena marah,” kata security itu lagi sambil tersenyum terpaksa.
Sebelumnya terjadi insiden kebakaran di
KRI Teluk Bintuni. Informasi terbaru dari salah satu petugas pemadam
disebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu korsleting listrik.
“Katanya ada instalasi listrik yang bermasalah di kapal. Lagi dibenerin.
Eh, korslet jadilah kebakaran. Lokasinya diruang atas yang banyak
tombol dan ada kursi besarnya. Ada empat damkar yang diturunkan. Dua
mobil dari BPBP pos pusat, satu mobil dari Bumi Waras dan satu mobil
lagi dari Tanjung Karang Timur. Sampai sekitar jam 9-an asap masih tebal
yah,” papar petugas tersebut rinci.( Saibumi.com / Saryah M Sitopu )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar