6 menteri mendapatkan brevet Hiu Kencana (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio menyematkan
brevet Hiu Kencana kepada 5 menteri dan 1 pejabat setingkat menteri yang
dianggap sebagai figur pendorong kelancaran tugas-tugas
pokok TNI AL, khususnya terhadap pengadaan kapal selam atau alat utama
sistem persenjataan (alutsista).
Penyematan tersebut diberikan kepada Menteri Sekretaris Kabinet Dipo
Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri
Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar
Abubakar, serta Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman,
yang dilaksanakan di perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS)
dengan menggunakan Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Menurut KSAL Laksamana TNI Marsetio, penyematan brevet kehormatan Hiu
Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan, rasa terima kasih dan
penghargaan dari jajaran TNI AL kepada mereka dalam upaya turut serta
membesarkan dan memajukan TNI AL, terutama, berpartisipasi demi kemajuan
pengembangan kapal selam ataupun alutsista, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
“Dengan diangkatnya keenam menteri tersebut sebagai warga kehormatan
kapal selam, maka hingga saat ini sudah ada 142 pejabat yang diangkat
menjadi warga kehormatan kapal selam dan berhak menerima brevet
kehormatan Hiu Kencana,” tuturnya di Koarmatim Surabaya, Sabtu
(18/10/2014).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan,
untuk menjaga laut Indonesia yang luasnya 5,8 juta kilometer persegi,
maka TNI AL harus mempunyai lebih banyak kapal selam atau alutsista.
“TNI AL harus diberikan lebih banyak alutsista, supaya bisa menjaga dan mempertahankan laut Indonesia,” kata Sharif.
Brevet Hiu Kencana merupakan simbol pengakuan terhadap
profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan
bawah permukaan laut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa
bagi para pemakainya.
Sedangkan KRI Nanggala-402 mencatat keberhasilan dalam penugasannya
antara lain saat terlibat dalam latihan bersama US Navy dengan nama
sandi Cooperation Afloat Readiness dan Training (CARAT-8/02) yang
diadakan di perairan Laut Jawa dan Selat Bali 27 Mei-3 Juni 2002.
KRI Nanggala-402 juga terlibat dalam latihan operasi laut Gabungan
(Latopslagav) XV/04 di Samudera Hindia 8 April hingga 2 Mei 2004. Kapal
Selam yang ditenagai oleh mesin diesel elektrik dan memiliki kecepatan
21,5 Knot ini juga berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata sebuah kapal
tunda samudera buatan 1942 dengan Torpedo SUT. (news.liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar