Bunyi sirine meraung keras. Sejurus kemudian, ratusan pekerja berhamburan. Sementara KRI Teluk Bintuni meluncur deras tak tertahankan. Demikianlah situasi saat menjelang peluncuruan KRI Teluk Bintuni di galangan PT. Daya Radar Utama, Lampung. Dari video yang diperoleh ARC, terlihat kepanikan dari ratusan pekerja. Meski tak ada korban tewas, 2 orang pekerja tampak shock dan kemungkinan terluka.
(photo: Saibumi)
KRI Teluk Bintuni pun akhirnya terhenti dan kandas di perairan dangkal. Sejumlah pekerja tampak mencari rekan mereka yang diduga terjepit di bawah kapal. Untungnya, tidak ada pekerja yang terjepit.
Dari dugaan sementara, insiden ini terjadi lantaran tali baja penahan kapal terputus. Pihak DRU sendiri menyatakan peluncuran kapal perang ini sudah sesuai prosedur. Putusnya tali baja itu sendiri hingga kini belum diketahui penyebabnya.
KRI Teluk Bintuni merupakan kapal pertama dari jenis Landing Ship Tank yang dibuat di dalam negeri. Kemenhan total memesan 3 unit LST sekelas ini yang dikerjakan oleh PT. Dok Kodja Bahari dan PT. Daya radar utama. LST ini dikhususkan untuk mengangkut tank tempur Leopard 2 pesanan TNI-AD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar