Dua pesawat F-16 C 52ID TNI AU
pengiriman tahap kedua sudah mendarat dengan selamat di Lanud Iswahjudi
Madiun pada hari Sabtu (27/9) siang pukul 11.18 WIB setelah meninggalkan
Andersen AFB Guam tepat 5 jam 18 menit sebelumnya. Kedua pesawat
diawaki penerbang dari Tucson Air National Guard dengan nomer ekor
TS-1641 dan TS-1643. Kedua pesawat F-16 C lepas landas dari Andersen
AFB Hawaii pukul 11.00 waktu setempat (06.00 WIB) selanjutnya terbang
dikawal pesawat tanker KC-10 sampai Laut Jawa. Dan akhirnya pada leg
leg terakhir tanggal 27 September kedua pesawat mendarat pada pukul
11.18 WIB di lanud Iswahjudi Madiun dan langsung diparkir di hanggar
Skadron Udara 3.
Perjalanan ditempuh dengan ketinggian
25.000 kaki pada kecepatan 0.8 MN (Mach Number) atau sekitar 480 KTAS
(Knots True Air Speed) melewati Samudera Pasifik yang tenang sebelum
memasuki wilayah Indonesia. Selama perjalanan dilaksanakan air to air
refueling dg pesawat KC-10 dari Travis dengan lima kali pengisian bahan
bakar di udara.
Pesawat touchdown di RW 17 Lanud
Iswahjudi pada pkl 11.18 WIB dan langsung menuju Hanggar Skadron Udara 3
“The Dragon Nest”.Kedua penerbang diterima oleh Komandan Lanud
Iswahjudi yang didampingi segenap pejabat lanud lainnya disamping para
penerbang dari berbagai skadron tempur yang berkumpul di Lanud
Iswahjudi. Pesawat-pesawat terbaru ini rencananya akan
memperkuat formasi Fly Past untuk memeriahkan HUT TNI ke-69 pada
tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya
Kedua pesawat memulai perjalanan panjang
melintasi separuh bumi, dengan berangkat dari Hill AFB Utah pada hari
Senin (22/9) pukul 11.20 waktu setempat dan terbang melintasi Samudera
Pasifik selama enam jam dengan lima kali air refueling berhasil mendarat
di Hickham AFB Hawaii pada pukul 13.05. Selanjutnya para awak pesawat
istirahat sehari Hawaii sebelum melanjutkan perjalanan menuju Andersen
AFB Guam. pada hari Rabu (24/9). Kedua pesawat F-16 C lepas landas
dari Hickham AFB Hawaii pukul 11.06 waktu setempat (04.06 WIB) dengan
dikawal pesawat tanker KC-10 dan delapan jam kemudian pada pukul 14.55
siang waktu Guam mendarat di Andersen AFB.
Kedatangan kedua [esawat merupakan
bagian dari Proyek “Peace Bima Sena II” yaitu pengadaan 24 pesawat F16
C/D-52ID. Seluruh pesawat yang aslinya pesawat F-16 C/D block 25
menjalani upgrading dan refurbished rangka “airframe”
disamping modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air
Logistics Center Hill AFB, Utah.
Rangka pesawat diperkuat, cockpit
diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system
lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih
baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan
kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.
Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat hingga
mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Tidak hanya itu,
seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade
menjadi baru kembali, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital
Electronic Engine Computer) baru dan Augmentor Engine baru yang usia
pakainnya dua kali lebih lama. Dan yang terpenting modernisasi avionic pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52.
Upgrade pesawat F-16 C/D 52ID ini yang
meliputi Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat dilaksanakan
untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/ 52,
khususnya dengan pemasangan “otak dan syaraf” baru pesawat
yaitu Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang juga dipakai Block
52+, demikian pula radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan kemampuan sesuai
system baru yang dipasang. Juga Improved Modem Data Link 16 untuk
komunikasi data canggih, Embedded GPS/ INS (EGI) block-52 yang
menggabungkan fungsi GPS dan INS dan berguna untuk penembakan JDAM
(Bomb GPS), Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar
Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set
ALE-47 untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti radar/anti rudal. Sedangkan
kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung
peralatan dan system baru yang dipasang.
Pesawat ini cukup handal dalam
pertempuran udara karena disamping lincah maka F-16 C/D 52ID TNI AU
juga juga dilengkapi senjata canggih rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder
L/M/X dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C
untuk scenario pertempuran “Beyond Visual Range”. Untuk
menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar
MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti
runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti
kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar), Improved Data Modem Link 16,
Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet
Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Dilengkapi navigation dan
targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening, memungkinkan pesawat
untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi
Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan
udara musuh.
Kemampuan sistem avionic canggih dan
senjata udara modern serta keunggulan daya jangkau operasi pesawat ini
memungkinkan untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam
sasaran permukaan, baik di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita,
pada saat siang atau malam hari tanpa kesulitan.
TNI Angkatan Udara merencanakan armada
baru F-16 C/D 52ID ini akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi
Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Diharapkan
pada saat pesawat tempur masa depan IFX sudah siap dioperasikan maka
Pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara
modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan
sangat membantu memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta
doktrin dan taktik perang udara TNI AU agar mampu mengungguli kekuatan
udara para pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini
akan menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang
punggung Air Power (Kekuatan Dirgantara) kita demi menjaga Keamanan
Nasional Indonesia. (tni-au.mil.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar