“ Selama berkarir
dalam dunia militer, Mayor Inf Warto telah banyak mengukir prestasi yang
cukup membanggakan serta mengangkat nama baik TNI Angkatan Darat dalam
berbagai event. Perwira Menengah ini merupakan sosok dibalik Sukses
Petembak TNI di Kancah Internasional.”
Pada tanggal 16 Desember 1962 di sebuah
desa pinggiran kota Solo Jawa Tengah, tepatnya daerah Karanganyar, lahir
seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Warto.
Dia merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan ayah bernama
Warjo (Alm) dan ibu bernama Surip (Almh), yang berprofesi sebagai buruh
tani dengan kondisi yang serba kekurangan.
Masa kecil Warto dihabiskan untuk
membantu orang tua demi untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga
sehari-hari. Saat ia menempuh pendidikan mulai dari SD hingga SLTA
berbagai kendala harus dilaluinya. Biaya sekolah yang utamanya harus
dipenuhi tetapi faktanya kerap kali tersendat. Bahkan pernah ia
mengalami putus sekolah karena ketiadaan biaya. Akhirnya semua itu meski
tertatih-tatih dapat diatasinya sendiri dengan cara menggadaikan diri
sebagai buruh tani pada sebuah lahan cocok tanam milik tetangganya.
Pada tahun 1982 setamat SLTA, Warto
mendaftarkan diri di Rindam V/Jayakarta sebagai calon Tamtama TNI AD.
Setelah lulus Secata Warto yang menyandang pangkat Prajurit Dua
dipercaya untuk mengemban tugas di jajaran Kostrad, tepatnya di Batalyon
Infanteri 328/Kostrad Cilodong. Selama bertugas di Yonif Linud 328/
Kostrad, barbagai kegiatan dijalaninya dengan penuh rasa tanggungjawab.
Aktivitas yang rutin dilakukan diantaranya adalah tugas operasi karya
mengikuti pemusatan latihan, mulai dari latihan atletik, oramil,
beladiri, menembak, dan terjun bebas. Di bidang atletik, Warto tergabung
dalam pelari jarak menengah dan estafet. Di bidang oramil, seluruh
materi oramil dikuasainya. Di bidang beladiri karate, ia merupakan
penyandang Dan-II (Black Belt) dan pernah meraih medali perunggu pada
even turnamen antar angkatan di bidang kumite kelas bebas. Di bidang
menembak, sejak tahun 1985 hingga sekarang ia bersama tim TNI AD
berhasil menorehkan tinta emas prestasi. Di bidang terjun payung, ia
tergabung dalam tim Persatuan Terjun Payung TNI AD (PTPAD).
Riwayat berkarier di militer, Warto
menyandang predikat Tamtama selama 5 tahun. Karena keberhasilannya saat
mengemban tugas operasi di Timor-Timur pada tahun 1988. Warto memperoleh
kepercayaan untuk mengikuti pendidikan Secaba tanpa tes. Setelah selama
5 tahun pangkat Bintara disandangnya, kemudian karena prestasinya ia
memperoleh kepercayaan dari pimpinan TNI AD untuk mengikuti pendidikan
Secapa. Dari 1.350 siswa Secapa, ia berhasil menduduki peringkat 5
besar.
Selama berkarier di militer, beberapa
kursus yang pernah diikuti yakni ; Hirbak, Bakduk, Freefall, Batih Muda.
Padas sus Batih Muda ia berhasil menjadi lulusan terbaik. Pada tahun
1991 ia dipercaya untuk memperdalam materi terjun bebas di Pert
Australia. Sejak tahun 2005 Warto dipercaya pimpinan untuk menyiapkan
tim petembak TNI maupun TNI AD.
Kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada Warto ternyata tidak salah. Hal itu terbukti pada pelaksanaan
lomba tembak BISAM di Brunei Darussalam, sejak tahun 2005 sampai dengan
sekarang TNI berhasil menyandang predikat sebagai juara umum. Selain itu untuk lomba
tembak AASAM di Australia yang diselenggarakan sejak tahun 2008 hingga
sekarang, kontingen TNI AD masih bertahan sebagai peraih predikat juara
umum.
Berbekal kemauan yang keras untuk maju
Warto tidak saja menjadikan dirinya berprestasi, akan tetapi potensi
yang ada padanya sanggup ditularkan kepada para prajurit lainnya
sehingga mampu berbicara di kancah nasional bahkan internasional. Negara-negara
maju yang kita kenal sebagai kekuatan adidaya seperti Amerika, Inggris,
Perancis, Australia, Jepang Singapura dan negara kawasan Asia Pacifik
lainnya, ternyata tidak sanggup menundukkan kemampuan yang dimiliki oleh
putra terbaik bangsa. Kepada redaksi Palagan Warto mengungkap
kunci keberhasilannya sebagai pelatih, yakni ; harus mau berkeringat,
menguasai materi, menguasai kondisi psikologi para petembak, berani
mengambil keputusan, berani menegakkan disiplin petembak, berani membina
fisik dan mental petembak, menguasai senjata, menguasai karakteristik
munisi, program latihan harus tepat, dan harus memiliki semangat yang
tinggi.
Dalam kurun waktu 32 tahun Warto
berdinas, waktunya banyak dihabiskan di lapangan. Selama 26 tahun
dihabiskan di Batalyon Infanteri 328/Kostrad, selebihnya ia pernah
bertugas di Pussenif/Pusdikif, Kodam Jaya, Kodam XVII/Cenerawasih,
Dispenad dan saat ini bertugas di sebagai Kepala Staf Kodim 0508/Depok.
Mengenai kehidupan keluarga, Warto beruntung memiliki pendamping setia asal kota Bogor bernama Ipa Suarsih kelahiran 1966 yang juga berprestasi dalam rumah tangga. Terbukti dari tiga orang putra didikannya, anak pertama bernama Guntur Bayu Bima Pratama (23) telah berhasil menjadi Dokter. Putra ke dua, Guruh Amba Sadewo (19) kini menjadi catar Akmil, dan si bungsu bernama M. Gandhi Dewantoro kini baru menapak di bangku SLA. Namun si bungsu, adalah penyandang Dan-I dan memiliki prestasi sebagai penyandang juara nasional karate.
Mengenai kehidupan keluarga, Warto beruntung memiliki pendamping setia asal kota Bogor bernama Ipa Suarsih kelahiran 1966 yang juga berprestasi dalam rumah tangga. Terbukti dari tiga orang putra didikannya, anak pertama bernama Guntur Bayu Bima Pratama (23) telah berhasil menjadi Dokter. Putra ke dua, Guruh Amba Sadewo (19) kini menjadi catar Akmil, dan si bungsu bernama M. Gandhi Dewantoro kini baru menapak di bangku SLA. Namun si bungsu, adalah penyandang Dan-I dan memiliki prestasi sebagai penyandang juara nasional karate.
Mayor Infanteri Warto di usianya yang
sudah diatas setengah abad, meski jarang berada ditengah keluarga, namun
dengan dukungan penuh dari keluarga, tetap gigih menorehkan prestasi
bagi kejayaan TNI maupun TNI AD. Dengan situasi demikian sang istrilah
yang sepenuhnya membina ketiga putranya. Mereka berdua selalu
menjalankan amanah dengan penuh ikhlas dan berserah diri kepada Allah
SWT.
Maju terus Mayor Inf Warto. Kepakkan terus sayapmu hingga mencapai langit tertinggi !!!!!!
Sumber : www.tniad.mil.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar