Prototipe pesawat YC-130 lahir pada 23 Agustus 1954.
Bulan lalu berarti telah genap berusia 60 tahun. Penerbangan YC-130
sukses dilaksanakan oleh pilot uji Lockheed Stan Beltz dan kopilot Roy
Wimmer dengan hasil sangat memuaskan. Setelah itu YC-130 dikembangkan
menjadi C-130A Hercules dan seterusnya dibuat tipe B, E, H
serta yang terbaru adalah adalah tipe J. C-130 juga dikembangkan dalam
beberapa varian lain sesuai kebutuhan penggunanya.
Sepak terjang dan kemampuan C-130 Hercules
menggema ke seantero dunia. Oleh karena itu, tokoh-tokoh Angkatan Udara
Republik Indonesia (AURI) ketika itu menilai pantas bila Indonesia yang
tengah membangun negeri memiliki pesawat ini. Kepada Pemerintah Amerika
Serikat (AS), Pemerintah Indonesia pun mengajukan permohonan untuk
memiliki C-130 guna memperlancar pembangunan daerah dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Dengan argumen tersebut, akhirnya AS menyetujui Indonesia untuk memiliki 10 pesawat C-130B Hercules.
Bersamaan dengan itu pula, Pemerintah Indonesia membebaskan seorang
tawanan perang berkewarganegaraan AS yakni Allen Lawrence Pope,
penerbang bayaran yang membantu gerakan separatis Permesta di Sulawesi
Utara.
AURI pun akhirnya menjadi pengguna pertama pesawat C-130B
di luar Angkatan Udara AS (USAF). Meskipun AU Australia (RAAF) telah
lebih dulu menggunakan Hercules, namun tipe yang berbeda, yaitu C-130A yang mulai dikirimkan pada 1958.
Masih terbatas
Pada 1960, dalam penguasaan teknologi pesawat, sumber
daya manusia (SDM) AURI dapat dikatakan masih sangat terbatas. Namun
demikian, menghadapi teknologi pesawat C-130B yang terbilang canggih
saat itu, semangat dan tekad para personel AURI tidaklah ciut.
Sebaliknya, menghadapi fase loncatan dari teknologi mesin piston ke
teknologi turboprop dijadikan sebagai suatu tantangan tersendiri.
AURI pun kemudian mengirim beberapa kru pesawat terdiri dari pilot, navigator, radio telegrafis udara, flight engineer, dan load master
ke AS untuk mempelajari C-130B. Tanggal 18 Maret 1960 menjadi tonggak
sejarah, karena putra-putra terbaik Indonesia berhasil menerbangkan
C-130B Hercules bernomor ekor T-1301. Pesawat itu kini dapat
dilihat di halaman Pusdiklat Paskhas, Lanud Sulaiman, Bandung dalam
wujud monumen. (Roni Sontani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar