Komando Armada RI Kawasan
Timur akan menggelar kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI
Angkatan Laut dalam waktu dekat. Gelar Alutsista TNI AL bertempat di
Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya Jawa Timur
Seluruh peralatan tempur digelar mulai senjata strategis kapal
perang, antara lain Peluru Kendali (Rudal) C-802, C-805, Exocet,
Torpedo, berbagai macam roket anti serangan udara dan anti kapal selam
serta meriam Penangkis Serangan Udara (PSU).
Persenjataan Korps Marinir kendaraan tempur amphibi berupa Tank
BMP-3F yang baru saja dibeli dari Rusia, Tank LVT-7 buatan Amerika
Serikat, kendaraan tempur Tatra, roket multi laras RM 70-Grad, Kendaraan
Amphibi Pengangkut Artileri (Kapa), serta beberapa Tank Aphibi lainnya
dan Meriam Howitzer 105 mm.
Digelar juga senjata dan matrial khusus milik pasukan khusus Angkatan
Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), Intai Para Amfibi
(Taifib) Marinir, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, peralatan
selam penyelam tempur TNI AL dan peralatan khusus milik Pusat
Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Di Dermaga Koarmatim bersandar berbagai jenis kapal perang terbaru
milik TNI AL, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Ship
Geometrical Modularity Approach (Sigma), Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan
dalam negeri kelas Beladau, kapal angkut matrial dan personel jenis
Landing Platform Dock (LPD) buatan PT. Pal Indonesia, dan kapal amfibi.
Kemudian kapal perang jenis korvet, frigate, destroyer, vanspeijk,
kapal patroli cepat rudal (Fast Patrol Boat) buatan PT. PAL Indonesia,
Kapal Cepat Rudal dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), kapal Penyapu Ranjau
dan Buru Ranjau (BR), kapal bantu, Kapal Selam Kelas Kilo buatan Jerman
dan berbagai macam kapal perang lainnya.
Dalam gelar Alutsista ini TNI AL juga mendemontrasikan kemampuan
unsur laut dan udara dalam mendukung operasi laut peperangan anti kapal
selam. Demonstrasi peperangan laut diawali dengan sailing pas kapal
perang oleh enam kapal perang yang tergabung dalam Divisi satu terdiri
dari kapal perang jenis Sigma, Kapal Cepat Rudal dan kapal patroli
cepat. Kemudian enam kapal Divisi dua terdiri dari kapal perang jenis
Sigma, Kapal Cepat Rudal dan kapal patroli cepat serta sailing pass
delapan kapal Divisi tiga terdiri Landing Craft Utility (LCU) (LCVP)
Combat Boat dan Sea Rider.
Operasi laut terintegrasi antara lain kapal perang dan unsur udara
diawali dengan penyebaran ranjau laut oleh pesawat udara jenis Cassa
U-612 ke perairan lawan kemudian penembakan roket multi laras anti kapal
selam RBU-1000 dari KRI Tjiptadi-381 dan peluncuran torpedo anti kapal
selam dari Helikopter Bolcow BO NV-410 yang terbang dari atas geladak
KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Demontrasi selanjutnya yakni simulasi pembebasan sandera di KRI Banda
Aceh-593 yang melibatkan pasukan khusus TNI AL gabungan Kopaska dan
Taifib dibarengi dengan penerjunan pasukan (free fall) dari pesawat
Cassa U-617, serta penyerbuan dari laut dengan kendaraan tempur air
cepat Sea Rider.
Tak ketinggalan demonstrasi fly pass pesawat udara terdiri dari empat
pesawat jenis Bonanza, dua pesawat TB10 dan TB9, empat Nomad, dua
CN-235, lima Cassa, empat Heli Bell dan satu Heli Panther.
Kesiapan unsur Gelar Alutsista ditinjau langsung oleh Pangarmatim
Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., didampingi Komandan
Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., Komandan
Pasmar-1 Surabaya Brigjen TNI Mar Siswoyo Hari Santoso, serta pejabat
TNI AL lainnya. (Dispenarmatim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar