Setelah beberapa kali
gagal, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana
meluncurkan kembali roket RX 550. Untuk mencapai keberhasilan ini, Lapan
bekerjasama dengan National Space Agency of Ukraine (NSAU) dalam
pengembangan nosel termasuk di dalamnya kesepakatan untuk proses alih
teknologi.
Saat berbincang dengan Kapusroket Lapan, Dr. Rika Adiarti mengaku
kerjasama dengan NSAU sudah berlangsung sejak 2012. Saat ini tim Lapan
bersama NSAU sedang merperbaiki tabung motor dan nosel roket RX-550 yang
gagal pada beberapa kali percobaan.
“Untuk desain tetap dari kami. Mereka membantu pengembangan lainnya,”
Bahan baku untuk roket pun sudah dipersiapkan dan direncanakan roket
RX-550 akan diuji statis kembali pada semester 2 tahun 2014. Untuk
sementara, nosel dan tabung roket akan diuji terlebih dahulu menggunakan
roket yang lebih kecil seperti RX-420 ke bawah.
Sayangnya, saat ini alat-alat yang dipakai Tim Lapan sudah banyak
yang tidak layak. Berbeda dengan dengan di NSAU, Rika mengaku tim
Ukraina sangat dibantu pemerintahnya melalui anggaran yang besar,
fasilitas yang memadai dan alat-alat bagus.
Meski kepedulian pemerintah dalam Research and Development (R&D)
peroketan belum maksimal, Rika bersama tim optimis bisa mengharumkan
nama bangsa melalui RX-550.
“Anggaran belum maksimal Mas. Banyak alat-alat yang harus diganti.
Ada beberapa peralatan yang harganya mahal. Tim kita yang di Ukraina
banyak belajar dengan teknologi yang lengkap di sana. Tapi kita tetap
yakin roket ini akan berfungsi untuk negara kita,”
Apakah roket ini akan digunakan juga untuk pembuatan rudal balistik?.
Saat ini tim Lapan menurut Rika, masih mengembangkannya. Mereka akan
tetap fokus untuk keberhasilan roket. Masalah penggunaan roket, bisa
dibahas setelah roket RX-550 berhasil meluncur.
“Apakah akan digunakan untuk pertahanan negara atau pengorbit satelit, kita belum tahu. Karena fokus kita untuk keberhasilan roket karya anak bangsa ini,”
RX-55- adalah roket berdiameter 550 mm dengan panjang 6 meter dan
merupakan penyempurnaan dari roket sebelumnya yakni RX-420. Roket
berbahan bakar hydroxyl toluen poly butadiene (HPTB) ini dapat mencapai
ketinggian 150 km dan daya jangkau di atas 200 km. Untuk
pengembangannya, roket ini didanai sebesar Rp. 5 milliar.
Pada tahun 29 September 2012 silam, RX-550 diuji statis di stasiun
pengamatan dirgantara Lapan, Pameungpeuk, Garut – Jawa Barat. Sayangnya,
uji statis ini mengalami masalah pada desain struktur nosel tidak kuat
menahan tingginya suhu pembakaran dan berakibat lepasnya material nosel
sebelum pembakaran propelan. (written by Jalo)
JKGR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar