PUSPEN TNI (6/12),- Sesuai perintah dari Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) dengan berdasarkan ETO (Engineering
Tasking Order) No 414/MPC/2013, 8
(delapan) personil Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga)
XXXII-C/Minustah yang dipimpin Danton
Alberzi Lettu Czi. Falix Fardany Surbakti beserta 1 Unit Crane dan 1 Dump Truk
berangkat dari Gonaives menuju Gros Morne untuk melakukan kegiatan pemindahan
Bulldozer, Kamis (5/12).
Gros Morne adalah nama sebuah kota
setingkat Kabupaten jika di Indonesia. Letaknya berada di Propinsi Artibonite
yang ditempuh sekitar 6 jam perjalanan darat dari Port au Prince Ibukota Haiti
serta 2 jam dari Gonaives, tempat dimana Satgas Kizi TNI berada.
Kehidupan masyarakatnya, sama
seperti dengan rata-rata masyarakat Haiti lainnya yang masih kesulitan setelah
bencana gempa pada tahun 2010 serta masih harus
ditambah dengan letaknya yang cukup jauh dari Ibukota baik Negara maupun Propinsi,
sehingga membuat beberapa permasalahan yang ada di
masyarakat belum dapat diatasi hingga saat ini. Termasuk yang selama ini cukup
mengganggu masyarakat terutama berkaitan dengan mobilisasi akses perhubungan
darat, dikarenakan tepat di tengah Jalan di jantung Kota Gros Morne yaitu di
Street Solverture, terdapat rongsokan Bulldozer berukuran besar yang telah
bertahun-tahun berada tepat di tengah jalan di lingkungan padat penduduk,
sehingga menyulitkan saat masyarakat melintasinya.
Kegiatan dilaksanakan dengan
terlebih dahulu memotong-motong bagian badan Bulldozer menjadi beberapa
bagian
sehingga mudah untuk dipindahkan di tempat yang disediakan oleh
Pemerintah setempat serta disaksikan oleh masyarakat setempat dan
juga dihadiri Mr. Fritz, Deputi Pemerintahan Daerah Gros Morne,
setingkat Wakil
Bupati setempat.
Setelah pekerjaan selesai dan saat personil akan kembali menuju Camp Garuda Gonaives, Mr. Fritz mengucapkan terima kasih atas nama
seluruh masyarakat Gros Morne. "Sekarang kami
dengan mudah melintasi jalan ini, tidak perlu untuk menggunakan bahu jalan
seperti bertahun-tahun yang selama ini kami
lakukan. Terima kasih Minustah, terima
kasih Indonesie", kata Mr. Fritz beserta
masyarakat yang ada di situ.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar