"Latihan dihentikan sesuai perintah Presiden".
(REUTERS/Beawiharta)
Hari ini, Kamis 21 November 2013, TNI Angkatan Darat telah mengeluarkan
seluruh tentara Australia yang tengah menjalani pendidikan militer di
Pusat Pendidikan Kopassus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Kepala Penerangan Umum TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Rukman Ahmad, menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari langkah pemutusan hubungan kerjasama militer Indonesia dengan Australia.
"Pagi tadi, 16 tentara Australia dipindahkan ke hotel Hilton Bandung," ujar Rukman kepada VIVAnews.
Latihan militer gabungan TNI dengan tentara Australia, ia melanjutkan, sudah dihentikan sejak Rabu kemarin, sebagaimana instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan sejumlah kerjasama yang selama ini sudah terjalin dengan Negeri Kangguru.
Penghentian kerjasama ini
bersifat sementara, sambil menunggu penjelasan resmi dari Pemerintah
Australia soal penyadapan yang dilakukan terhadap Presiden SBY, Wakil
Presiden Boediono, dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia lainnya.
"Latihan dihentikan sesuai perintah Presiden yang ditindaklanjuti dengan perintah Panglima TNI dan Kasad," kata Rukman.
Setelah dipindahkan dari pusat pelatihan Kopassus, Rukman menambahkan, para tentara Australia itu akan segera dipulangkan ke negaranya.
"Mereka akan pulang hari Senin depan," kata Rukman.
"Latihan dihentikan sesuai perintah Presiden yang ditindaklanjuti dengan perintah Panglima TNI dan Kasad," kata Rukman.
Setelah dipindahkan dari pusat pelatihan Kopassus, Rukman menambahkan, para tentara Australia itu akan segera dipulangkan ke negaranya.
"Mereka akan pulang hari Senin depan," kata Rukman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar