Ilustrasi (gruposit)
Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) juga bertugas
melakukan pengecekan dan penyisiran di semua KBRI di dunia. Hasilnya,
banyak alat sadap yang tersembunyi di KBRI. Beberapa di antaranya
melalui alat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi dalam acara coffee morning bersama pemimpin redaksi dan redaktur media nasional di kantor Lemsaneg, Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013). Djoko enggan mengungkapkan KBRI di negara mana saja, namun lembaganya, termasuk dia sendiri pernah menemukan alat sadap tersamar.
"Kami bersama BIN dan Kemlu memiliki tim terpadu yang bertugas keliling perwakilan kita di seluruh dunia, untuk mengecek apakah ditemukan alat penyadap tadi," jelas Djoko.
"Namun kita tidak bisa memastikan siapa yang menaruhnya," imbuhnya.
Ternyata tim terpadu itu menemukan banyak KBRI dipasangi alat sadap tersamar dan tersembunyi seperti yang dijelaskan Djoko berikut ini:
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi dalam acara coffee morning bersama pemimpin redaksi dan redaktur media nasional di kantor Lemsaneg, Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013). Djoko enggan mengungkapkan KBRI di negara mana saja, namun lembaganya, termasuk dia sendiri pernah menemukan alat sadap tersamar.
"Kami bersama BIN dan Kemlu memiliki tim terpadu yang bertugas keliling perwakilan kita di seluruh dunia, untuk mengecek apakah ditemukan alat penyadap tadi," jelas Djoko.
"Namun kita tidak bisa memastikan siapa yang menaruhnya," imbuhnya.
Ternyata tim terpadu itu menemukan banyak KBRI dipasangi alat sadap tersamar dan tersembunyi seperti yang dijelaskan Djoko berikut ini:
Ilustrasi (vivintblog.com)
Ilustrasi (handymanhowto)
Kenyataannya, alat sadap itu ditemukan di atas plafon ruangan sang dubes. "Di atas meja Pak Dubes, di atas plafon, kita gergaji ada alat sadap. Lagi-lagi kita tidak tahu, siapa yang memasang," tuturnya.
Di KBRI lain lagi, Lemsaneg bahkan pernah menemukan transmitter atau alat-alat sadap ini dicor langsung di plafon ruang rapat KBRI. "Di plafon ada metal-metal begitu, ternyata setelah kita cek, 100 persen itu transmitter, dicor langsung di ruang rapat," tuturnya.
Ilustrasi (Wikimedia)
Ilustrasi (Wikipedia)
Ilustrasi (gawker.com)
"Kita bukan sok menuduh, tapi mungkin saja ketika itu justru dimanfaatkan mereka untuk memasang alat-alat (sadap) yang mereka inginkan. Dan bubuk ini bisa dikondisikan," kata Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar