Kamis, 14 Januari 2016

India: Kebangkitan Raksasa Militer Asia Dari Negara Sejuta Dewa

tejas-fighter-made-in-india

Sisi lain peperangan selain dampak kerusakan, korban dan kerugian serta penderitaan adalah pelajaran berharga. Pelajaran berharga? Ya benar. Pelajaran berharga yang dimaksud adalah pelajaran berharga untuk membangun kekuatan militer sekuat mungkin dan setangguh mungkin.Hal tersebut yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya. Trauma berat akan kerugian Perang Dunia ke-2 dan Perang Pasifik telah mendorong mereka menjadi salah satu pakta pertahanan terbesar di dunia, NATO. Pakta pertahanan terbesar ini selalu merasa “haus” dan “lapar” dalam pengembangan inovasi teknologi militer dari masa ke masa.

Diantara negara-negara yang pernah terlibat perang dan merasakan pentingnya membangun kekuatan militer yang kuat, tangguh dan mandiri adalah India. Negara dengan penduduk terbesar ke-2 dunia dan luas geografis terbesar ke-7 dunia ini tidak akan pernah melupakan peristiwa Perang Kashmir I dan Kashmir II dengan tetangganya, Pakistan. Dalam Perang Kashmir I dan II, India kehilangan lebih dari 100 tank baja dan kehilangan korban lebih dari 4000 jiwa. Perang ini berakhir berkat campur tangan dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet yang melahirkan perjanjian Tashkent, meski sesungguhya, India menguasai 700 kilometer persegi teritori Pakistan sedangkan teritori Indiayang dikuasai Pakistan hanya 200 kilometer persegi.

Roket RX-450 buatan LAPAN.
Roket RX-450 buatan LAPAN.



Lucunya, India dan Pakistan sesungguhya sama-sama negara yang di-plot Barat untuk membendung pengaruh dan penyebaran komunis sepanjang untuk wilayah Asia Selatan dan sekitarnya. Barat secara aktif men-supply peralatan tempur dengan spesifikasi yang hampir sama (untuk India dan Pakistan). Semasa perang Kashmir, seringkali mesin perang buatan Barat “saling bunuh” dalam berbagai palagan. Dalam pertempuran udara, seringkali fighter F-86 Super Sabre dan F-104 Starfighter harus berhadapan dengan EE Canberra dan Hawker Hunter. Dari Arsenal darat, Pakistan mengandalkan tank M-47 Patton yang berhadapan langsung dengan armada tank Sherman ex PD II India yang diperkuat tank T-55 buatan Uni Soviet.

Pasca perang, India berubah menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.Saat ini India memiliki 1.325.450 personel tentara dan 1.155.000 personel cadangan. Jika ditambah dengan personil paramiliter yang berkekuatan 2.288.407 personil (aktif dan cadangan), maka jumlah total tentara India berjumlah 4.768.857 personil tentara !! Arsenal darat mereka saat ini mengandalkan lebih dari 1000 tank T-90 dan T-72 yang telah di-upgrade kemampuannya serta BMP-2 untuk operasi amfibi. Arsenal laut ? Tidak kalah menggetarkannya. Dengan dua kapal induk (aircraft carrier) INS Vikrant & INS Vikramaditya dan satu kapal selam berkemapuan serang nuklir INS Chakra serta ratusan kapal perang lain dari berbagai tipe dan ukuran cukup menggetarkan negara lain yang ingin berbuat macam-macam dengan negeri sejuta dewa ini. Angkatan udara ? Tidak mau ketinggalan, Barisan Sukhoi Su-30MKI, Mig-29UPG, Mirage 2000HS, Mirage 2000-5 MK2, Ilyushin Il-78 & Il-76, Boeing C-17 Globemaster III,C-130 j Super Hercules, Antonov An-32, serta pesawat peringatan dini AEW&C Phalcon buatan Israel.Diantara semua arsenal militer India untuk melakukan aksi defensif dan ofensif, yang patut menjadi perhatian adalah kemampuan membuat bom nuklir serta kemampuan militer India melancarka serangan biologi dan kimia terhadap sasaran musuh.
Meski berkekuatan besar, India tidak otomatis bersantai dan berleha-leha. Berkejaran dengan waktu, India membangun industri militer secepat mungkin mereka “berlari” untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara produsen alutsista utama dari Eropa, Amerika Serikat dan Israel. Tank MBT (main battle tank) Arjun MK-1 yang lantas disempurnakan menjadi Arjun MK-II dengan laras 120 mm serta dilengkapi senapan otomatis 7,62 mm dan 12,7 mm serta berkemampuan perang nubika (nuklir dan biokimia)/NBC. Tank ini adalah hasil perjuangan dan pembelajaran panjang India sejak membeli Tank T-90 dari Rusia. Hal yang sama dengan truk militer/wahana angkut militer. Saat ini Tata truk-India sudah tidak lagi dikenal hanya sebagai truk pengangkut sapi dan bawang.Belajar dari truk-truk militer yang diimpor dari Republik Ceko, saat ini Tata bahkan sudah mampu mengekspor truk militer dan wahana pengangkut alutsista melalui divisi Tata Motors Defence Solution dalam beragam versi.Selain arsenal darat, saat ini India sudah sanggup membuat rudal Akash berkemampuan rudal darat ke udara jarak pendek (hingga ketinggian 15-27 km).Rudal paling mutakhir dari India yang sudah masuk ranah ekspor adalah rudal Brahmos berkecepatan supersonik dengan kemampuan menghantam target sejauh 290 km.Rudal ini dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan, wahana peluncur darat hingga pesawat tempur.Dengan kecepatan supersonik, rudal Brahmos mampu menempuh jarak Jakarta-Cirebon hanya dalam waktu tidak lebih dari 5menit !!Hal terbaru dari teknologi rudal buatan India adalah pengembangan rudal “patriot ala India” yang masih dujicobakan secara rahasia.Jika sudah sempurna, rudal ini sanggup menyergap rudal balistik musuh, menghancurkan dan menjatuhkannya secara efisien.Meski kemampuan rudal ini belum sesempurna rudal Patriot buatan AS atau S-300 buatan Rusia, namun hingga saat ini hanya sedikit negara yang menguasai teknologi tersebut, salah satu nantinya adalah India.

Tabk Arjun.
MBT Arjun.

Bagaimana dengan Indonesia ?
Sejak melampaui masa krisis ekonomi tahun 1998, Industri yang bermain pada produk-produk militer dan perlengkapan pertahanan semakin semarak. Sebagai pemain lama, PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad sudah sudah mengembangkan berbagai kendaraan tempur (ranpur) lapis baja ringan kelas ringan dan kelas menengah. Panser Anoa, yang kemudian dikembangkan menjadi Anoa II, Panser Badak, PAL-AFV (armoured floating vehicle), Senapan Serbu (SS)-2 dengan beragam varian, Senapan Penembak Runduk/SPR dan ratusan kendaraan tempur dan perlengkapan militer taktis lainnya.
Selain peralatan tempur taktis buatan dalam negeri, disadari atau tidak Indonesia mulai “naik kelas” dengan mulai membuat dan mengembangkan kendaraan tempur kelas menengah.Hal inin bisa kita lihat dari kemampuan industry dalam negeri membangun kapal perang, dua jenis diantaranya jenis LPD (Landing Plattform Deck) dan SSV (Strategic Sealift Vessel). Bahkan, Filipina dan UEA (Uni Emirat Arab) langsung memesan jenis-jenis kapal tersebut setelah melihat langsung di medan laga, salah satunya ketika kapal tersebut diturunkan membantu evakuasi AirAsia QZ 8501.

Rudal Akash.
Rudal Akash.

Diantara kemandirian militer Indonesia yang mulai bangun dari tidur panjannya, ada satu jenis persenjataan buatan dalam negeri yang membuat “ngeri” khususnya negara tetangga tapi sepi dari pemberitaan media dalam negeri. Senjata itu adalah rudal jelajah.Setelah lama, negara-negara produsen militer enggan membagikan ilmu membuat bahan bakar roket /propelan ke Indonesia termasuk teknologi pelengapnya, akhirnya LAPAN yan bekerjasama dengan Krakatau Steel dan TNI pelan namun pasti berhasil membuat rudal. Cikal bakal rudal ini dimulai sejak 1987 dari eksperimen LAPAN mengembangkan roket yang diberi kode RX (Rocket Experimental). Hingga saat ini RX yang dikembangkan LAPAN sudah sanggup membuat roket yang mencapai sasaran sejauh 200 km. Tidak puas dengan jarak jangkau hanya 200 km, LAPAN kemudian mengembangkan RX-40 yang memiliki daya jangkau hingga 500 km. Yang luar biasa dari kerja keras LAPAN adalah kemampuannya mengembangkan roket yang diberi kode RX-550 dan memiliki daya jangkau hingga 600 km dengan kecepatan supersonic hingga 7000 km/jam (Mach 7) yang sudah dilengkapi pengunci target dan berpemandu laser sehingga sulit di-jamm oleh musuh. Luar biasa !! Pencapaian ini jelas membuat negara sekitar Indonesia cemas dan ramai-ramai menggandeng negara produsen militer untuk membangun industri di dalam negerinya.

akash-2

Sebagai sesama negara Non Blok, India dan Indonesia memiliki visi dan pola militer yang memiliki kemiripan yaitu tidak memakai produk militer dari satu negara/satu pakta pertahanan tertentu, menuntut ToT (Transfer of Technology) pada setiap produk yang dibelinya, fokus pada pengembangan industri militer dalam negeri dan memiliki cadangan sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Saat ini, faktanya Indonesia memiliki cadangan uranium melimpah yang tersebar di Kalimantan Barat, Papua, Sulawesi Barat, dan Bangka Belitung.Hal tersebut diungkap Agus Sumaryanto, Direktur Pusat Pengembangan Geologi Nuklir-BATAN.

Dengan penguasaan teknologi Indonesia yang semakin meningkat, tidak menutup kemungkinan ahli-ahli Indonesia sanggup meng-eksplorasi dan mengembangkannya menjadi plutonium.Jadi, disadari atau tidak para ahli dan analis militer Amerika Serikat, NATO dan Asia yang mengatakan Indonesia sangat mungkin menjadi kekuatan militer terbesar di Asia, bahkan menyalip India dan Cina, sesungguhnya sebuah kenyataan dan bukan omong kosong. Analisis-anaisis itu bisa menjadi kenyataan jika kita menyadari sejak awal betapa luar biasanya kandungan alam dan sumber daya manusia jika dikelola dengan baik untuk memajukan industri militer dan non-militernya. Hal itu pula yang disadari India sejak awal, karenanya, mereka sungguh-sungguh membangun industri negara dan pendidikannya semaju mungkin sehingga sanggup menyediakan tenaga ahli yang bisa merancang peralatan perang untuk melindungi kekayaan alamnya yang terbentang luas seluas 3.287.590 kilometer persegi.
Nah, sudah siapkah kita kembali menjadi macan Asia ?? (Oleh: Muhammad Sadan – pemerhati militer dan dirgantara)
 

Kedutaan AS di Jakarta klarifikasi soal waktu pemberitahuan

Kedutaan AS di Jakarta klarifikasi soal waktu pemberitahuan
Polisi dengan senjata masing-masing berlarian mengejar kawanan teroris bersenjata yang meledakkan bom, di depan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Ledakan terjadi berkali-kali, dan titik asal bom itu di depan gerai Starbuck, jaringan warung kopi dari Amerika Serikat, yang ada di pojok gedung itu. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
 
Setelah terjadi serangan keji hari ini di Jakarta, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan dua Pemberitahuan Darurat untuk warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Indonesia. 

Surat elektronika dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang diterima di Jakarta, Kamis petang, menyatakan klarifikasi terkait waktu pengeluaran kedua Pemberitahuan Darurat bagi warga negara Amerika Serikat itu.  

Pemberitahuan Darurat resmi itu, menurut keterangan resmi mereka, dikirim melalui email, dari jaringan tanggap darurat yang menggunakan cap waktu (time stamp) Greenwich Mean Time (GMT)+7. Wilayah waktu WIB tujuh jam lebih cepat ketimbang GMT, yang dijadikan patokan secara internasional dari Kota Greenwich, Inggris, itu. 

Sudah sangat jamak terjadi penyebarluasan peringatan sejenis itu kepada semua warga negara Amerika Serikat melalui perwakilan masing-masing di semua negara. Pertimbangannya adalah keselamatan warga negara Amerika Serikat. 

Email-email tersebut, yang dikirim pada 11:44 WIB dan 12:36 WIB, ditujukan kepada warga negara Amerika yang terdaftar dalam jaringan tanggap darurat, untuk memberikan mereka informasi mengenai perkembangan terkini dan informasi penting yang menyangkut keselamatan warga Amerika Serikat di luar negeri. 

Informasi yang terdapat dalam email-email itu juga telah diunggah ke situs web resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada 12:16 WIB dan 13:04 WIB. 

Seperti yang telah disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr, melalui Twitter, dia mengatakan, "Kami mengucapkan turut belasungkawa kepada para korban serangan keji ini beserta keluarga mereka, dan kami siap membantu mitra-mitra Indonesia kami."

Pada pukul 10.40 WIB Kamis, terjadi ledakan bom bunuh diri yang menewaskan seketika tiga orang di tempat, di depan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Teror itu menyentak banyak kalangan dan polisi kontan menggelar operasi pengejaran dan penyekatan serta penangkapan terhadap para pelaku. 

OTO Melara 76mm Super Rapid Gun: Meriam Reaksi Cepat KRI Martadinata 331 SIGMA Class 10514 TNI AL

KRI Martdinata 331

PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA Class 10514 pesanan pertama TNI AL kini dalam proses instalasi sistem senjata di galangan PT PAL, Surabaya. Dari beberapa sistem senjata yang diadopsi kapal buatan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda, ada sosok meriam OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun yang disematkan pada bagian haluan. Menunggu momen peluncuran perdana SIGMA Class 10514 yang dijadwalkan pada pertengahan tahun ini, kabar baiknya OTO Melars 76 mm Super Rapid Gun telah terpasang di KRI Martadinata 331.

26

Sebagai informasi awal, meski terlanjur kondang dengan nama OTO Melara, sebenarnya namanya telah berganti menjadi Otobreda, perusahaan asal Italia yang menjadi anak perusahaan Finmeccanica. Bagi TNI AL, penggunaan OTO Melara sudah bukan barang baru, pasalnya sejak era-80n, saat dimana enam frigat Van Speijk masuk arsenal TNI AL, sudah digunakan OTO Melara 76 mm versi Compact. Bahkan korvet SIGMA Class 9113 (Diponegoro Class) dan korvet Bung Tomo Class juga mengusung versi OTO Melara yang sama.

oto-2oto-1

Sebagai wujud modernisasi alutsista, SIGMA Class 10514 yang masuk kelas frigat dilengkapi meriam OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun. Dengan embel-embel kata Super Rapid Gun yang masuk jenis meriam kaliber medium, oleh pihak pabrikan disebut-sebut mampu meriam yang dioperasikan dengan digital control console (DCC) dapat melontarkan 120 proyektil dalam waktu satu menit. Sebagai perbandingan, OTO Melara 76 mm Compact hanya sanggup meontarkan 85 proyektil per menit. Dari segi amunisi, jika menggunakan amunisi standar jarak tembaknya mencapai 16 km, sedangkan bila menggunakan amunisi OTO Sapomer extended range, jarak tembaknya bisa mencapai 20 km. Lebih canggih lagi bila menggunakan amunisi jenis guide long range volcano, jarak tembaknya bisa meningkat hingga 40 km. Dalam kondisi tempur, dibawah kubah bisa disiapkan 80 peluru siap tembak.

OTO Melara 76 mm Compact di korvet SIGMA Class 9113 (Diponegoro Class).
OTO Melara 76 mm Compact di korvet SIGMA Class 9113 (Diponegoro Class).


OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun punya bobot kosong (tanpa amunisi) 7,9 ton. Sudut elevasi laras dapat digerakkan di rentang -15 derajat dan +85 derajat. Sebagai meriam reaksi super cepat, kecepatan putar kubah saat latihan mencapai 60 derajat per detik, sedangkan saat kondisi tempur kecepatan putar kubah bisa menjadi 35 derajat per detik. Untuk menjaga laras agar tidak terlampau panas, digunakan sistem pendingin dari air laut, sedangkan untuk flushing digunakan fresh water.

Frigat andalan AL Singapura Formidable Class.
Frigat andalan AL Singapura Formidable Class.

Selain digunakan oleh TNI AL, OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun sudah lebih dulu digunakann oleh AL Singapura pada frigat tercanggih di Asia Tenggara, Formidable Class. OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun dipasang di SIGMA Class 10514 perdana KRI Martadinata 331. Sebelunnya nama KRI Martadinata 341 digunakan oleh destroyer escort Samadikun Class (Claud Jones Class). (Gilang Perdana)


Spesifikasi OTO Melara 76 mm (76/62) Super Rapid Gun:
– Rate of Fire: 120 round per menit
– Berat kosong: 7.900 kg
– Sudut elevasi laras: -15 sampai 85 derajat
– Kecepatan putar kubah: 35 derajat – 60 derajat per detik
– Electrical supply: 440V, 3 phase, 60Hz, main circuit 115V, I-phase, 400Mhz, servo dan synchro network.
 

Detik-detik Polisi Ditembak Dua Terduga Teroris Bom Sarinah


share facebookshare twittershare google+share pinterest Detik-detik Polisi Ditembak Dua Terduga Teroris Bom Sarinah
Karir yang sukses dan berwajah cantik, tidak membuat Ega lepas dari gandengan para lelaki. Ega diketahui tengah menjalin asmara dengan seorang aktor sinetron, Addin Hidayat. instagram.com
 
Momen Terduga Teroris Menembakan Polisi di Sarinah

1. Beberapa menit setelah ledakan di pos polisi depan Sarinah, dua orang yg diduga pelaku berkerumun bersama massa

2. Tak ada yg peduli pada dua pria beransel itu. Hingga seorang di antaranya mengeluarkan senjata laras panjang

 3. Lalu, ya Tuhan, ia membidikkan senjatanya ke arah seorang polisi. Dor, polisi itu jatuh

4. Polisi itu jatuh, massa berhamburan

5. Seorang lainnya yg diduga pelaku, menyelinap, mengeluarkan senjata genggam, bergerak ke arah mobil polisi

 6. Ia menghampiri polisi lain, memuntahkan peluru ke perut petugas itu. Polisi itu ambruk seketika

7. Sekuel kejadian tadi dipotret fotografer tempo

8. Semoga foto2 itu berguna bagi polisi mengungkap pelaku


Tempo.

Rabu, 13 Januari 2016

TNI AU Siap Hadapi Sengketa LCS

TNI AU siap hadapi sengketa Laut China Selatan
Dokumentasi pesawat tempur F-16 TNI AU mendarat usai latihan terbang bersama bertajuk "AMX Elang Ausindo 2015" di Kupang, NTT, Selasa (25/8).TNI AU akan meningkatkan latihan-latihan terbang di wilayah perbatasan. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsekal Pertama Yuyu Sutisna, menyatakan, "Kita tidak terlibat konflik namun kita harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi," katanya, di Padang, Selasa.

Dia menyinggung antisipasi perkembangan di Laut China Selatan alias Laut Tiongkok Selatan. Dia katakan itu setelah serah terima jabatan komandan Pangkalan Udara TNI AU Padang.

Salah satu antisipasi itu, kata dia, menaikkan status Pangkalan Udara Natuna di Kepulauan Riau menjadi tipe B yang dipimpin seorang kolonel, dari semula tipe C. Pangkalan udara ini adalah pangkalan udara terdepan Indonesia di tepian Laut China Selatan. 

"Dengan naiknya tipe Lanud Natuna maka akan ada pembangunan sarana dan prasarana secara bertahap dan memungkinkan akan adanya pergelaran pasukan sesuai kebutuhan," jelasnya.

Ia mengatakan kenaikan tipe pangkalan udara TNI AU itu diikuti enam yang lain, yaitu Pangkalan Udara TNI AU Padang, Pangkalan Udara TNI AU Palembang, Pangkalan Udara TNI AU Tarakan, Pangkalan Udara TNI AU Lombok, Pangkalan Udara TNI AU Morotai, dan Pangkalan Udara TNI AU Merauke.


Seabob Black Shadow 730: Skuter Tempur Bawah Air Kopaska TNI AL

SBS-4

Sebagai spesialis tempur laut khusus, lumrah bila Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL memiliki beberapa koleksi wahana tempur bawah air modern. Selain jenis KTBA (Kendaraan Tempur Bawah Laut) SEAL Carrier, Sub Skimmer, She Shadow dan DPS (Diver Propulsion Device) yang telah kami bahas di artikel terdahulu, namun ada lagi KTBA Kopaska yang tak bisa dilewatkan keberadaannya, yakni Seabob Black Shadow 730 buatan Rotinor GmbH, Jerman.

SBS-5SBS-3

Dengan dimensi 1,766 x 474 x 402 mm, Seabob Black Shadow 730 (SBS 730) yang masuk ketegori skuter (scooter) bawah air menjadi wahana tempur dengan ukuran paling kompak yang dioperasikan Kopaska. Selain desain yang ergomis, cirri khas SBS 730 ditandai penggunaan tenaga pendorong dari E-jet engine yang mengusung mekanisme torsi tinggi dengan kendali mikroprosesor yang dikendalikan 3 phase sinus power management system. Pihak Rotinor penggaan E-jet engine terbilang sangat efisien, minim perawatan, dan handal dalam pengoperasian, hal ini dibuktikan dari uji ketahanan 10.000 jam operasi dengan full load, SBS 730 tidak mengalami kerusakan dan penurunan kinerja.

Anggota Kopaska melaju dengan SBS 730.
Anggota Kopaska melaju dengan Seabob SBS.

Dengan menggunakan alat selam Closed Circuit misi penyusupan bisa melaju tanpa terdeteksi.
Dengan menggunakan alat selam Closed Circuit misi penyusupan bisa melaju tanpa terdeteksi.

Seperti halnya KTBA lainnya, SBS 730 dapat melaju senyap, baik saat melaju di bawah air atau di permukaan. Tenaga pendorong E-jet engine berasal dari baterai high-energy Li-Ion accumulators yang biasa digunakan sebagai baterai pada satelit. Baterai ini dirancang untuk dapat beroperasi optimal hingga 18 tahun. Dalam uji ketahanan 2.000 jam, tidak ada penurunan yang signifikan dari kinerja baterai, dan tidak ditemukan memory effect. Charging time yang dibutuhkan untuk baterai memakan waktu 4,5 jam.

SBS-7SBS-6

Dari kemapuan renangnya, SBS yang dapat ‘membawa’ 2 pasukan amfibi, punya kecepatan maksimum hingga 11,4 km per jam dan jarak jangkau 20 km. Sementara kemampuan menyelamnya sampai kedalaman 60 meter. SBS 730 yang punya bobot 110 kg, dilengkapi 10 level tingkat kecepatan. Dalam kondisi normal, SBS 730 memiliki endurance 3 jam. Sebagai wahan penyusupan pasukan amfibi, SBS 730 juga dirancang untuk mudah diterjukan ke laut lewat parasut.

SBS 730 dengan pasarut.
SBS 730 dengan pasarut.

Mengenai sensor yang melekat pada SBS 730 mencakup sonar head, sonar system, piezo sensor, underwater compass, dan digital operation display. Merujuk informasi dari situs survitecgroup.com, sampai saat ini pengguna SBS 730 baru Indonesia dan Singapura. Keberadaan wahana ini juga telah mendapat perhatian dari Menhan Ryamizard Ryacudu saat melakukan kunjungan Markas Kopaska di Pondok Dayung, Jakarta Utara pada bulan September 2015. (Haryo Adjie)

Spesifikasi SBS 730:
– Speed control: 10 power levels
– Speed up to: 11,4 km/hours
– Energy – without memory effect: High-Energy Li-Ion accumulators
– Total capacity: 4.5 kw/h; 60 V; 40 Ah
– Operating time- average: 3 hours
– Operating distance – average: 20 km
– Charging time: 4,5 hours
– Maximum diving depth: 60 meter
– Weight: 110 kg
– Dimensions in L x W x H: 1,766 x 474 x 402 (in mm)
 

Penembakan Rudal Grom Shorad Arhanud

  grom
Rudal Grom Shorad Arhanud (Photo : @ryan_boedi)

grom 2
Rudal Grom Shorad Arhanud (Photo : @ryan_boedi)

Setelah Rapier dipensiunkan, TNI AD memilih rudal Grom untuk pertahanan udara jarak pendek, short range air defence, SHORAD. Rudal SAM Grom, diproduksi pertama kali tahun 1995 yang dirancang oleh Military Institute of Armament Technology, dan diprodkusi Mesko, Skar?ysko-Kamienna, Polandia.

Rudal Grom ini sempat dikeluhkan TNI AD karena tingkat akurasinya yang belum memuaskan. Tidak tahu apakah sudah ada up grade dari Grom ini, atau masih seperti yang dulu.


Kini TNI AD telah memesan rudal yang lebih modern, Starstreak, buatan Thales Air Defence Inggris.

Defence.PK