Minggu, 02 November 2014

So Close with Eurofighter Typhoon

Eurofighter  Typhoon
Eurofighter Typhoon

Indonesia berencana membeli jet tempur canggih untuk menggantikan F-5 Tiger yang sudah tua. Sejumlah syarat diberikan terhadap kandidat jet tempur yang akan dibeli Indonesia. Antara lain Transfer of Technology yang dapat membantu Indonesia untuk mewujudkan jet tempur KFX/IFX, kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan.
Eurofighter Typhoon Tim ke Indonesia
Eurofighter Typhoon Tim ke Indonesia

Sejumlah produsen pesawat tempur telah menawarkan produk mereka. Dan PT DI sempat menyatakan ketertarikan mereka dengan Eurofighter Typhoon, untuk membantu pembuatan IFX. Apakah Eurofighter Typhoon akan dibeli Indonesia. Tanyakan saja langsung ke pada produsennya, yang akan datang ke Jakarta Hari ini. 

Sabtu, 01 November 2014

Jelang Indo Defence 2014, SAAB JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon Bersaing Rebut Perhatian

european_fighters
Ajang pameran militer tahunan yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Indo Defence, kali ini akan berlangsung lebih menarik. Pasalnya beberapa manufaktur jet tempur dari manca negara akan bertarung untuk memperebutkan kontrak pengadaan jet multirole baru sebagai pengganti armada F-5 E/F Tiger II Skadron 14 yang akan masuk masa purna tugas. Pemerintah memang berketetapan untuk segera memilih jet anyar pengganti F-5 E/F, agar pada Rencana Strategis (Renstra) II 2015-2020 dapat dilakukan pembelian sehingga pesawat yang dimaksud datang tepat pada waktunya.
Seperti telah banyak disinggung, pihak Kemhan dan TNI AU telah menerima beberapa penawaran dari manufaktur, sebut saja Sukhoi Su-35BM dari Rusia, Dassault Rafale dari Perancis, Boeing F/A-18E/F Super Hornet dari AS, SAAB JAS 39 Gripen NG dari Swedia, dan Eurofighter Typhoon yang diproduksi bersama oleh Inggris, Spanyol, Jerman, dan Italia. Nilai kontrak yang diperubutkan memang belum dirilis oleh Kemhan, sebab pemerintah masih menimbang beberapa aspek, mulai dari harga, biaya operasional, skema ToT (Transfer of Technology), dan beragam paket pendukungnya.
Dari beberapa kandidat jet tempur yang disebutkan diatas, yang berpeluang besar dipinang TNI AU adalah Su-35BM, JAS 39 Gripen NG, dan Eurofighter Typhoon. Ketiga manufaktur pengusung jet tersebut pun sudah sejak beberapa lama menjalankan kampanye promo untuk mensosialisasikan produk ke masyarakat. Namun, bila dipertajam lagi ke kebutuhan untuk mendukung ToT, maka pilihan mengerucut ke JAS 39 Gripen N dan Eurofighter Typhoon, sebab Sukhoi di nilai kurang akomodatif untuk ToT.
Su-35 paling di favoritkan oleh masyarakat sebagai pengganti F-5E/F TNI AU.
Su-35 paling di favoritkan oleh masyarakat sebagai pengganti F-5E/F TNI AU.

SAAB JAS 39 Gripen NG vs Eurofighter Typhoon
Menjelang berlangsung Indo Defence 2014 pada 5 -8 November mendatang, ada yang unik dilakukan dua principal jet tempur asal Eropa Barat ini. Contohnya Eurofighter Typhoon akan menggelar konfrensi pers dan media briefing pada 3 November 2014. Eurofighter cukup gencar merangkul media dan mitra blogger, bahkan lewat kampanye “Indonesia Lepas Landas,” Eurofighter mengadakan aneka lomba foto/video hingga car free day eksklusif di Jakarta pada 2 November 2014. Sementara kubu SAAB yang menyodorkan JAS 39 Gripen NG mengundang mitra media dan blogger untuk melihat secara langsung cockpit demonstrator Gripen yang akan dipajang di Indo Defence 2014. Tak mau ketinggalan, Eurofighter pun akan menampilkan cockpit demonstrator Typhoon di acara yang sama.
Perbandingan dimensi Gripen dan Typhoon.
Perbandingan dimensi Gripen dan Typhoon.
Gripen menganut sistem STOL, ideal untuk dioperasikan dari landasan yang pendek.
Gripen menganut sistem STOL, ideal untuk dioperasikan dari landasan yang pendek.
Ragam senjata pada Gripen NG
Ragam senjata pada Gripen NG

Baik JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon punya kemampuan multirole fighter. Keduanya punya spesifikasi teknis yang berbeda, dilihat dari jumlah mesin, Gripen NG hanya dibekali satu mesin, sementara Typhoon dijejali dua mesin jet. Dari segi dimensi, bobot dan harga produksi, Eurofighter Typhoon pun lebih mahal. Gripen NG per unitnya dipatok US$60 juta, dan Typhoon per unitnya mencapai US$125 juta.
JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon punya kans untuk memenangkan kontrak, dari aspek ToT keduanya siap memberi penawaran ‘terbaik.’ Usul pembelian Thyphoon diajukan oleh PT Dirgantara Indonesia (DI). PT DI beralasan para produsen Thyphoon lebih mau berbagi ilmu atau transfer teknologi. Bahkan, sangat mungkin PT DI diberi lisensi memproduksi beberapa suku cadang. Sebaliknya pihak SAAB memberi opsi ToT hingga 100% jika Indonesia membeli sistem pertahanan buatan mereka. SAAB menegaskan transfer teknologi itu diperlukan agar Indonesia mandiri di masa depan. Demikian ditegaskan Wakil Presiden SAAB Group dan Kepala SAAB Indonesia Peter Carlqvist pada Singapore Air Show, di Singapura, Carlqvist menegaskan, transfer teknologi selalu ditawarkan SAAB dalam negosiasi dengan pihak mana pun. Dari segi rekam jejak di Asia Tenggara, Gripen NG sudah dipakai oleh AU Thailand plus dengan program ToT yang ditawarkan. Dalam paket pengadaan alutsista, SAAB juga menawarkan radar Giraffe AMB dan rudal MANPADS RBS-70NG kepada TNI AD.
Eurofighter Tyhphoon RAF
Eurofighter Tyhphoon RAF
Eurofighter Typhoon dengan bekal senjata lengkap.
Eurofighter Typhoon dengan bekal senjata lengkap.
Promo JAS Gripen NG yang bisa bikin pria "meleleh."
Promo JAS Gripen NG yang bisa bikin pria “meleleh.”

Nah, mana diantara keduanya yang akan dipilih Kemhan dan TNI AU, jawabannya mungkin akan kita ketahui saat Indo Defence 2014 nanti. Tidak menutup kemungkinan kubu Sukhoi dengan Su-35BM mampu menyundul di kesempatan terakhir. Berikut spesifikasi dasar dari JAS 39 Gripen NG dan Eurofighter Typhoon, dibangun dari platform jet tempur NATO, maka dari sisi perlengkapan senjata, banyak diantaranya yang saling kompatibel. (HANS)

2345


Kesepakatan Kerjasama Ekspedisi NKRI 2015

Pen-KopassusNKRI2015

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Universitas Udayana (Unud), sepakat menjalin kerja sama dalam program Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015.
Nota Kesepahaman (MOU) ditandatangani oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo selaku Komandan Ekspedisi NKRI 2015 dan Rektor Universitas Udayana,Prof.Dr.I Ketut Suastika,Kamis (30/10/2014), di Kampus Unud Denpasar Bali.
‘Nota kesepahaman ini menjadi landasan bersama melaksanakan kegiatan Ekspedisi NKRI 2015, dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Rektor Unud.
Sementara itu, Kolonel Inf Sidharta Wisnu, selaku Komandan Koordinator Lapangan mengatakan Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 merupakan kelanjutan Ekspedisi Bukit barisan 2011 di Sumatera,Ekspedisi Khatulistiwa 2012 di Kalimantan, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013 dan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014 .
Materi ekspedisi seperti sebelumnya yakni,penjelajahan, penelitian (kehutanan, geologi, potensi bencana, Sosbud dan Flora Fauna) juga soal komunikasi sosial.Sedangkan tujuan ekspedisi adalah meningkatkan potensi pertahanan nasional, wawasan kebangsaan, membangun infrastruktur dipedalaman daerah tertinggal, meningkatkan daerah pariwisata dan mendata serta meneliti sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat.
Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara dijadwalkan akan berlangsung selama empat bulan,19 Pebruari – 2 Juni 2015. Akan dilaksanakan di delapan wilayah, yaitu subkorwil 1Kabupaten Karangasam,subkorwil 2 Lombok Timur,subkorwil 3 Sumbawa, subkorwil 4 Bima,subkorwil 5 Sumbawa Barat Daya, subkorwil 6 Ende, subkorwil 7 Alor, subkorwil 8 Belu.
Kegiatan ekspedisi ini bertemakan“ Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia” akan melibat kan sekitar 1.181 personel dari TNI,Polri,Mahasiswa, pihak perguruan Tinggi, instansi pemerintah Pusat dan daerah, pramuka, pecinta alam dan masyarakat setempat.
Persyaratan peserta mahasiswa S1 minimal semester 5, mahasiswa D3 minimal semester 4 dengan IPK 2,75.Pendaftaranakan dibuka mulai bulan November – Desember 2014.Syarat dan tata cara pendaftaran, serta serba serbi ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 bisa diunduh pada situs www.ekspedisinkri.com,atau twitter @ekspedisinkri
Hal tersebut disampaikan pada sosialisasi Ekspedisi NKRI 2015 di Unud, dan rencana tim Ekspedisi NKRI akan menggelar sosialisasi berikutnya di Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat,Senin (3/11), serta di Universitas Nusa Cendana Nusa Tenggara Timur,Rabu ( 5/11).

Kopassus.

Kostrad TNI AD, Pasukan Infanteri paling Unik di Dunia

kostrad_skul

Semenjak Berdirinya dalam lingkungan Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia, Kostrad telah menorehkan banyak catatan gemilang yang sangat berjasa bagi Ibu Pertiwi. Di bentuk pada tahun 1961 semasa kampanye Trikora dalam rangka pembebasan Irian Barat dari Belanda, Kostrad : Komando Strategis Angkatan Darat (Army Strategic Reserve Command) merupakan bagian dari komandO tempur utama milik TNI AD yang memiliki kekuatan personil antara 25.000 sampai 40.000 (tak ad jumlah pasti). Pada waktu kampanye Trikora, Kostrad merupakan salah satu kekuatan Inti Komando Mandala Irian, kemudian berganti nama menjadi Kostrad pada 1963.
Setelah selesai mengikuti misi pembebasan Irian barat, sepak terjang Kostrad makin gemilang di akhir Orde Lama dan di masa Orde Baru. Pasukan dengan baret berwarna hijau berwarna hijau dan memiki lambang senjata sakti Cakra Sapta Agni telah banyak memakan asam garam medan pertempuran, dari Operasi Trikora, penumpasan G30S, Operasi Trisula, PGRS di Serawak, PARAKU dikalimantan Utara, Operasi Seroja di Tim Tim serta menjadi tim pasukan penjaga perdamaian PBB. Nah, Uniknya Kostrad merupakan pasukan Infanteri yang paling sulit dicari tandingannya dari Korps negara lain, keunikan Kostrad karena kemampuan yang dimiliki setiap anggota Kostrad sangat berbeda dari Infanteri kebanyakan. Bahkan bentuk pelatihannya pun beraneka ragam, tak hanya pelatihan standar infantery namun ditambah pelatihan para komando dan spesialisasi lain khas pasukan khusus
Kostradtrooper
Pasukan Kostrad juga memiliki kemampuan terjun payung alias Pasukan Lintas Udara (3rd Airborne Infantry Brigade) menjadikan Kostrad bukanlah pasukan darat biasa, inilah salah satu keunikan Kostrad. Selain itu, didalam kostrad juga memiliki unit-unit lain dengan spesialisasi khusus. Kostrad bahkan memiliki satuan Kavaleri (lapis baja), Batalion Zeni, Artileri Medan, unit pasukan anti teror dan peperangan dalam kota, Raider atau banteng Raider. Sebagai pasukan besar yang siap menjalankan perintah Panglima TNI, Kostrad saat ini memiliki 2 Divisi, yakni 1st Division bertempat di Cilodong Jawa Barat dan 2nd Division di Singasari Malang. Pada taun 2009, 3rd Divison Kostrad di Gorontalo dan Makasar secara bertahap mulai dibangun sampai dengan tahun 2014.
Sumbangsih lain Kostrad bagi Ibu pertiwi antara lain secara berkala mengirimkan pasukan menjaga Perbatasan Republik Indonesia dengan negara tetangga yang diserahkan pada Batalyon Infanteri/Yonif dibawah Kostrad. Dari sekian banyak batalion Infantri Angkatan darat khususnya miliki kostrad, ada salah satu batalyon Infantri yang cukup “ditakuti” yakni, Batalyon Infanteri Lintas Udara 305, Brigif Linus 17/Kujang 1 Kostrad yang bermarkas di Karawang Jawa Barat. Kabarnya Pasukan ini selalu menuntaskan semua misi yang diembannya, memiliki nama lain Yonif 305 Tengkorak karena kesatuan ini memiliki simbol tengkorak mematikan. Seperti Batalyon Raider Kostrad, Yonif Tengkorak juga dirancang sebagai pasukan yang siap diterjunkan dalam perang2 berkelanjutan, semakin panjang pertempuran, semakin ganas dalam mengalahkan lawan.
bukukostrad
cover buku (jihad-defence-indonesia.blogspot.com)

Moto yang dipunyai Kostrad adalah Dharma Putra, merupakan nama dari 7 Prajurit Elite penjaga Raja-Raja Majapahit, bisa  di ibaratkan Kostrad merupakan salah satu pilar utama dalam melindungi keutungan Negara kesatuan Republik Indonesia, Sayang karena termasuk kekuatan negara yang dirahasiakan tak banyak lagi sepak terjang dan detail kekuatan yang bisa ane tuliskan (kayaknya butuh bocoran orang dalam neh :-D), serta persenjataan tempur yang dimilki Kostrad berserta unit-unit didalamnya. Bagi yang ingin tahu lebih detail dan jelas perihal sepak terjang pasukan Kostrad terutama yang ditugaskan sebagai penjaga perbatasan di Kalimantan, bisa membaca buku yang berjudul “Ancaman di Batas Negeri, Kostrad di Perbatasan Entikong ” karya Maria Dominique. Buku ini cocok jadi bahan bacaan anak2 muda Indonesia, agar semakin cinta tanah air.

Salam Komando !

Ketika Jet Tempur TNI Latihan di Fasilitas Minyak

TNI menggelar latihan pertahanan udara nasional Tutuka ke-38 di terminal transportasi minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia di Dumai, Riau, Kamis, 30 Oktober 2014.
TNI menggelar latihan pertahanan udara nasional Tutuka ke-38 di terminal transportasi minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia di Dumai, Riau, Kamis, 30 Oktober 2014.
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) membuka pintu bagi jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan latihan atau simulasi pertahanan udara pasif di dalam wilayah operasinya.

Latihan pertahanan Udara Nasional Tutuka ke-38 tahun 2014 ini adalah latihan terpadu yang digelar TNI untuk mengantisipasi dan menguji kesiapsiagaan terhadap serangan udara dari musuh yang mengincar titik-titik strategis di wilayah NKRI.

Dalam latihan itu, TNI menurunkan sejumlah pesawat tempur untuk melakukan simulasi pertahanan dari serangan udara. Di antaranya jet tempur F16, Sukhoi, Hawk dan sejumlah kapal perang.

Secara khusus, sebagai bagian dari aktivitas Latihan Pertahanan Udara Nasional Tutuka, latihan pertahanan udara pasif digelar di terminal transportasi minyak mentah milik PT CPI di Dumai.

"Latihan simulasi pertahanan dari serangan udara tahun ini akan melibatkan Satuan Radar 232 TNI Angkatan Udara di Kota Dumai dan PT CPI, sebagai salah satu objek vital nasional yang ada di Kota Dumai dalam pelaksanaan latihan lapangan yang dalam skenario latihan menjadi target serangan musuh," kata Komandan Komando Pendidikan dan Latihan, Mayor Jenderal I Wayan Mendram, di Dumai, Riau, Kamis, 30 Oktober 2014.

Ia menjelaskan, dipilihnya Dumai sebagai tempat pusat latihan karena wilayah tersebut sangat strategis dan memiliki beberapa objek vital nasional.

"Ini menjadi tanggung jawab kami untuk mengamankan seluruh NKRI. Latihan ini menunjukkan bahwa kami serius dalam menjaga objek vital nasional," tegasnya.

Latihan pertahanan dari serangan udara musuh di terminal transportasi minyak mentah PT CPI menunjukkan posisi penting salah satu pelabuhan pengiriman minyak di pulau Sumatera, wilayah penghasil minyak terbesar di Indonesia.

Di tempat yang sama, manajemen PT CPI, General Manager Hydro Carbon Transport di Dumai, Hasyim M Nur, menyatakan ada persamaan antara TNI dengan Chevron.

"Jika saya analogikan, TNI menjaga kedaulatan RI, Chevron menjaga produksi minyak sesuai dengan yang ditargetkan. Semoga kerja sama ini terus terjaga. Kita seluruh pagawai Chevron dan pemerintah provinsi Riau bisa bekerja dengan tenang, karena TNI dan juga Polri ada di tengah-tengah kita," ujarnya.

Saat ini, kata Hasyim, PT CPI menyuplai sekitar 40 persen kebutuhan minyak untuk Indonesia. Gangguan terhadap pelabuhan Dumai, tidak hanya menjadi kerugian bagi Provinsi Riau, namun juga keseimbangan suplai minyak nasional seperti yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia.

Project Agreement Tank Medium Pindad

image
Kementerian Pertahananan telah menyelesaikan draft kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki terkait pengembangan sejumlah teknologi alat utama sistem senjata (alutsista). Project Agreement (PA) antara kedua pemerintah itu pun akan segera ditandatangani oleh perwakilan kedua negara.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Timbul Siahaan, mengungkapkan, tiga pekan lalu delegasi Indonesia telah berangkat ke Turki untuk menyelesaikan draft project agreement (PA), khususnya dalam hal pembuatan dan design medium tank.
PA itu tinggal ditandangani pada pekan depan, bertepatan dengan gelaran Indo Defense 2014. “Nantinya Project Aggrement itu akan ditandatangani di sela-sela event Indo Defense 2014 pada tanggal 7 November yang akan datang,” kata Timbul di kantornya, Jumat (31/10).
Sedangkan untuk pelaksana proyek tersebut, lanjut Timbul, pemerintah akan mendorong proyek ini untuk dikerjakan oleh PT Pindad. Kemudian PT Pindad akan menjalin kerjasama dengan FNSS, salah satu perusahaan bergerak secara khusus di bidang design, manufaktur, dan penyuplai kendaraan-kendaraan tempur.
Tidak hanya itu, Kemenhan juga sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Turki menyangkut alat komunikasi di perbatasan. Sebagai pelaksana teknis, PT Len (Persero) telah berkerjasama dengan salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN.
“Kerjasama itu sudah berjalan dan kini kita tinggal mengawasi pola kerjasama antara kedua perusahaan tersebut,” kata doktor lulusan Universitas Brawijaya itu. 

(Republika.co.id).

Belly Radome dan Teknologi Radome Buatan Indonesia

Penguasaan teknologi sebuah bangsa merupakan pencapaian yang patut dibanggakan. Banyak keun tungan yang bisa didapatkan dengan penguasaan teknologi, antara lain di sisi ekonomi, sosial, maupun kedaulatan bangsa di mata dunia. Ketika Amerika Serikat menjatuhkan embargo kepada Indonesia dengan alasan pelanggaran HAM di Timor Timur di akhir tahun 1990, banyak peralatan militer, pesawat tempur, termasuk pesawat sipil yang tidak dapat dioperasikan. Bila sekarang para engineer PT Dirgantara Indonesia (Persero)(PT DI) menguasai teknologi radome itu bisa dikatakan sebagai berkah di balik embargo yang dijatuhkan AS.
Tim Composite Materials and Structures, Structural Health Monitoring, PT DI, mengatakan latar belakang pengembangan teknologi Belly Radome berawal dari kesulitan yang dialami militer maupun industri penerbangan sipil Indonesia karena embargo AS.
“Embargo yang berlangsung cukup panjang itu mengakibatkan banyak pesawat yang grounded, tidak bisa terbang, salah satunya kerena tidak memiliki radome. Saat itu Amerika Serikat hanya menjatuhkan embargo pada radome, tapi radome merupakan perlengkapan penting bagi penerbangan sebuah pesawat. Tanpa radome sebuah pesawat tidak bisa terbang,”
Kesulitan itu memacu para insinyur PT DI untuk mengembangkan teknologi radome. Hingga pertengahan 2000-an, mereka sudah mampu membuat sendiri radome yang dibutuhkan pesawat.
Tim Desain Belly Radome
Tim Design dan Manufacture Belly Radome PT DI.
 
Tim Design Integration Manager, Design Center Division, Directorate of Technology and Development, menambahkan setelah tidak bisa membeli radome dari AS, Indonesia mulai mencari peluang untuk membeli dari negara lain. Salah satu perusahaan yang mengajukan penawaran harga untuk pengadaan belly radome adalah RISAC (Research Institute for Special Structures of Aeronautical Composites) dari Republik Rakyat Tiongkok.
“Tapi semurah-murahnya tawaran itu tetap saja jatuhnya mahal bagi Indonesia. Dengan penguasaan teknologi dan kemampuan PT DI membuat radome sendiri, devisa negara yang bisa dihemat sangat besar,”
Belly Radome merupakan komponen pesawat terbang yang bermakna radome, dipasang di bagian bawah (perut- belly) pesawat terbang. Sedangkan radome merupakan singkatan dari Radar Dome yang berarti kubah penutup antena radar.
Secara teknis Belly Radome didefinisikan sebagai penutup antena radar guna melindungi fungsinya dari gangguan sekitar dengan memperhatikan bentuk, kekuatan struktur dan efisiensi transmisi gelombang radar. Belly Radome yang telah didesain dan dibuat di PT DI telah dipasang pada empat pesawat CN 235-110 KCG (Korea Coast Guard) pada 2010 dan satu unit CN 235-220 Patmar (Patroli Maritim) TNI-AL. Diren canakan dua lagi akan dipasang di pesawat TNI-AL. Belly Radome didesain menggunakan konsep yang dikembangkan sendiri oleh PT.DI berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah ada.
Proses pembuatan cetakan Belly Radome
Proses pembuatan cetakan Belly Radome
 
Belly Radome merupakan salah satu bentuk radome yang ada. Teknologi radome adalah teknologi pembuatan penutup radar yang bisa ditempatkan di mana saja, termasuk di darat maupun di kapal. Selain Belly Radome, PT DI juga sudah bisa membuat Nose Radome yang dipasang pada hidung pesawat NC 212. Nose Radome dibuat untuk menutupi radar yang terletak di bagian depan pesawat. Belly Radome untuk menutup radar di perut pesawat yang biasa berfungsi mendeteksi keberadaan suatu objek pada jarak sampai 300 mil. Jadi radome itu menutup antena yang ukurannya 30 cm x 94 cm yang bisa berputar hingga 360 derajat.
Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi sebuah Belly Radome. Pertama harus memenuhi prinsip aerodinamika. Teknologi radome bermanfaat sebagai penutup dari antena radar bentuknya harus mulus karena aliran udara di sekitarnya harus mulus. Kedua, secara struktur harus kuat. Pasalnya radome ini menonjol keluar maka dia harus tahan terhadap air hujan, batu, lemparan dan gumpalan es. Ketiga, secara material harus memakai material-material yang khusus, salah satunya, kevlar (bahan anti peluru) yang berbahan ringan tapi kuat.
Keempat, harus bagus secara elektromagnetik. Antena radar memancarkan sinyal elektromagnetik tapi ditutupi radome. Meskipun ditutupi, sinyalnya harus bisa menembus radome dengan baik.
“Ada semacam paradoks di sini. Radome harus kuat tapi juga harus bisa ditembus sinyal elektromagnetik dengan mudah. Di lain pihak dia harus kuat untuk bisa melindungi antena radar yang ada dibaliknya”
Tempat pengujian electromagnetic PT DI
Tempat pengujian electromagnetic PT DI
 
Belly Radome harus memenuhi persyaratan MIL-R-7705B. Untuk kasus ini dipilih Belly Radome type III, grade A, class I dan Style C. Type III artinya narrow band radome, digunakan pada frekuensi gelombang mikro pada bandwith kurang dari 0.10 Grade A artinya primary radome, kerusakan yang terjadi dapat memengaruhi kelaikan operasi pesawat terbang, keamanan orang, kehilangan atau kerusakan antena. Class I artinya radome untuk pesawat udara. Style C artinya struktur sandwich. Dinding radome tersusun atas tiga lapisan yaitu dua skin dan core material. Konstanta dielektrik bahan skin materials lebih tinggi dibanding konstanta dielektrik bahan core.
Sumber : Ristek.go.id