Rabu, 29 Oktober 2014

Super Tucano Jelajah Medan

Para Ground Crew pesawat Super Tucano sedang mengecek kesiapan keempat pesawat yang akan melakukan jelajah medan dalam rangka operasi pemantauan udara (Ops Patud) terbang ke wilayah Timur Indonesia. (28/10).

Pagi ini (Selasa, 28/10) sekitar pukul 08.55 Wib empat pesawat tempur Super Tucano dari Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh melakukan jelajah medan menuju wilayah timur Indonesia tepatnya Kupang dalam rangka melaksanakan Operasi Pemantauan Udara (Ops Patud).
Keberangkatan pesawat tempur Super Tucano tersebut disaksikan oleh Komandan Wing 2 Lanud Abd, Kolonel Pnb Wayan Superman, Komandan Skadron Udara 21 beserta para pejabat Wing 2 Lanud Abd Saleh lainnya di Shelter Skadron Udara 21. “Selama di Kupang ke-empat pesawat tempur Super Tucano tersebut akan melaksanakan operasi Pemantauan Udara”, kata Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb Toto Ginanto, ST. Rencananya Ops Patud akan dilaksanakan selama empat hari kedepan mulai tanggal 28 hingga 31 Oktober 2014.
Sebagaimana pesawat tempur lainnya yang dimiliki TNI AU yang melakukan jelajah medan, Pesawat Super Tucano juga melakukan Terbang Jelajah Medan dengan tujuan untuk melatih para penerbang tempur dalam bernavigasi menuju Pangkalan Udara yang telah ditentukan. Sedang Operasi Pemantauan Udara untuk melaksanakan patroli udara di wilayah Timur Indonesia dengan tujuan mengamankan Yurisdiksi wilayah udara nasional dari pelanggaran penerbangan pesawat asing.
Dalam latihan dan operasi ini Ops Patud ini melibatkan 9 orang Penerbang Skadron udara 21 dan 40 orang ground crew serta empat pesawat tempur Super Tucano dengan nomor register TT. 3102, 3103, 3105 dan TT.3107 yang akan mendukung pelaksanaan terbang jelajah medan.
Sekali dayung satu dua pulau terlampaui, demikian peribahasa yang tepat untuk istilah dalam latihan operasi udara ini. Dikatakan demikian karena latihan ini disamping untuk melatih kemampuan navigasi para penerbang tucano juga sekaligus untuk melakukan pengamanan wilayah ALKI II yang sering terjadi pelanggaran wilayah penerbangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat asing.
Komandan Lanud Abd Saleh, Marsma TNI Sungkono, SE, M.Si., menekankan kepada seluruh Crew dan para penerbang agar memperhatikan Lambangja dalam setiap pergerakan. Karena meski misi tercapai secara maksimal tidaklah dikatakan berhasil bila terjadi eccident maupun incident sekecil apapun. “Mission accomplish by zero accident, motto itu harus benar-benar diperhatikan agar misi terlaksana secara maksimal dan keselamatan seluruh Crew maupun penerbang juga tetap terjaga” demikian Marsma Sungkono berpesan.
Empat pesawat tempur Super Tucano akan melakukan jelajah medan terbang ke Wilayah Timur Indonesia dalam rangka Operasi Pemantauan Udara (Ops Patud) pada hari Selasa pagi (28/10).
Sumber : tni-au.mil.id

TNI AU Dan TUDB Lakukan Latihan Bersama di Lanud Tarakan

TNI AU Dan TUDB Lakukan  Latihan Bersama  di Lanud Tarakan
Tim Mabes TNI AU dan Komandan Lanud Tarakan menyambut Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) di Bandara Internasional Juwata Tarakan, Senin (27/10/2014).

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) mengadakan Latihan Bersama (Latma) Bruneisia VI/2014 di Pangkalan TNI AU (Lanud Tarakan).
Latma yang berlangsung Selasa (28/10/2014) hingga Jumat (31/10/2014), melibatkan helikopter CN-295 dari TNI AU serta CN-235 dan Black Hawk dari Brunei.
Latma Bruneisia yang dipusatkan di apron terminal baru Bandara Internasional Juwata Tarakan diikuti sekitar 200 personel terdiri dari Mabes TNI AU, Skadron Udara 2 Halim Perdana Kusuma,  Lanud Tarakan, dan Tentera Udara Diraja Brunei.  Semua personel dan armada dari Tentera Udara Diraja Brunei sudah tiba di Lanud Tarakan, Senin (27/10/2014).
“Latma Bruneisia dilakukan tiap tahun terkadang di Manado, Pontianak, atau di Brunei. Tahun ini dilakukan di Lanud Tarakan.  Targetnya, apabila terjadi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan lain sebagainya,  maka kita saling membantu. Indonesia bisa membantu Brunei, begitupun sebaliknya mereka membantu Indonesia.  Jadi, ini meningkatkan soliditas  dan kerjasama dalam melaksanakan operasi udara,” ujar Letkol Pnb Tiopan Hutapea, Komandan Lanud Tarakan kepada Tribunkaltim.co.id (TRIBUNNEWS Network), Senin (27/10/2014) malam.
Latma ini, jelasnya, untuk mensupport atau mensuplai logistik kepada masyarakat sipil di wilayah atau drop zone yang sulit dijangkau oleh sarana transportasi apapun kecuali melalui udara, disebabkan kondisi bencana alam ataupun hutan belantara.
“Intinya kami mendukung suplai logistik. Ya, bisa spareparts maupun bahan makanan dan lainnya. Namun barang yang diterjunkan tidak rusak karena menggunakan teknologi khusus yang dapat disaksikan saat latma nanti,” tandas Letkol Tio.
Menurutnya, simulasi rencana dilakukan di empat spot. Pembukaan Selasa besok dirangkai dengan Familiarization Flight, kemudian Rabu diawali morning briefing sebelum dilanjutkan dengan penerbangan dan penerjunan oleh CN Indonesia dan CN Brunei. Begitu pula pada Kamis. Jadi nantinya ada  empat kali penerjunan. (www.tribunnews.com)

Bangladesh Beli Kapal Perang Indonesia

X2K  RIB
X2K RIB

Pemerintah Bangladesh memesan 18 unit kapal patroli jenis X12 High Speed ke PT Lundin Industry Invest yang pabriknya berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Penandatanganan proyek itu dilakukan oleh Wakil Direktur Jenderal Bangladesh Komodor Yahya Syed dan pemilik PT Lundin, John Ivar Alan Lundin, di Banyuwangi, Selasa, 28 Oktober 2014. “Nilai kontraknya Rp 75 miliar,” kata Lizza, Direktur PT Lundin.
Lizza menjelaskan kapal patroli X12 High Speed tersebut merupakan produk baru yang dibuat PT Lundin. Kapal berbahan karbon komposit itu memiliki panjang 11,7 meter dan kecepatan 35 knots. PT Lundin akan mengerjakan proyek tersebut dalam setahun ke depan.
Lundin mengenal Bangladesh pada pameran kapal perang yang berlangsung di berbagai negara sejak dua tahun lalu. Kemudian PT Lundin mengikuti tender dengan peserta dari perusahaan kapal perang dari 17 negara. “Ternyata kami menang,” kata istri John Ivar ini.
X-38 Catamaran
X-38 Catamaran

PT Lundin merupakan perusahaan pembuat kapal militer asal Banyuwangi yang baru berdiri tahun 2001. Perusahaan ini kini menjadi andalan nasional karena mampu menciptakan kapal-kapal perang canggih berkelas dunia.
Setiap tahun PT Lundin rata-rata memproduksi 12 kapal dengan kategori kapal militer, komersial, rekreasi, dan untuk kepentingan SAR. Seluruh produknya ini diberi nama: North Sea Boats. Produk PT Lundin telah dipesan TNI AL Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.
Nama perusahaan ini baru melambung setelah menciptakan kapal cepat rudal berlunas tiga (trimaran) KRI Klewang 625 yang diluncurkan TNI AL akhir Agustus lalu. Kapal berbiaya Rp 114 miliar dari APBN 2009-2011 ini, diklaim pertama di dunia yang mengaplikasikan bahan komposit karbon yang tidak mampu terdeteksi radar atau disebut kapal siluman. Namun kapal ini terbakar ludes sebelum diserahkan ke TNI AL.
Kepada wartawan, Yahya Syed, mengatakan Bangladesh mulai memperkuat perairan negaranya sejak 1995. Kapal jenis X12 High Speed bisa diproduksi di Eropa, tapi Bangladesh memilih bekerja sama dengan Indonesia. “Kami ingin bekerja sama dengan Indonesia yang jumlah muslimnya juga besar,” kata Yahya.
Kapal patroli tersebut, kata Yahya, akan dilengkapi senjata dengan amunisi berukuran 20-40 milimeter. “Sebagai kapal patroli, tidak ada senjata khusus yang kami tempatkan,” katanya. (Tempo.co).

DRU Lampung Tertutup Soal Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni

DRU Lampung Tertutup Soal Insiden Kebakaran KRI Teluk Bintuni
KRI Teluk Bintuni mengalami insiden kebakaran, Minggu malam, meski sudah berhasil ditangani, hingga sore ini tak satupun petinggi PT DRU selaku pembuat kapal yang bersedia menceritakan kronologisnya | Dok

PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung masih tertutup soal insiden kebakaran pada KRI Teluk Bintuni yang terjadi tadi malam. Pantauan langsung Saibumi.com di lokasi PT DRU Lampung di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Senin 27 Oktober 2014.
“Maaf, tidak boleh masuk yah. Soalnya para pimpinan lagi keluar,” langsung kata salah satu security begitu Saibumi.com parkir di depan pintu pagar utama. Waktu ditanya siapa saja para pimpinan PT DRU yang keluar, pemuda bertubuh gemuk itu terdiam sambil menghubungi seseorang via HT. “Maaf tetap nggak bisa masuk. Soalnya para pimpinannya lagi meeting!,” katanya kembali memberi alasan berbeda.
Masih di areal depan pagar pintu masuk PT DRU, kembali Saibumi.com  menghubungi para petinggi PT DRU lewat ponsel. Tapi hasil masih nihil. “Aduh, belum bisa omong apa-apa yah. Soalnya masih dalam investigasi secara internal dan eksternal. Jadi, tidak ada yang bisa diberi tahu. Tapi tadi perwira tinggi dari Kemenhan (Kementerian Pertahanan) sudah datang kok,” kata Kepala Bagian Umum PT DRU Lampung Yahya singkat saat kebetulan bertemu di areal parkir PT DRU.
Langkahnya bergegas memasuki pintu pagar yang langsung tertutup rapat begitu kakinya menginjak halaman dalam PT DRU Lampung. Terlihat dari sisi pintu pagar, halaman depan dipenuhi oleh beragam kendaraan termasuk kendaraan Pomal.
“Bang, ijin ambil foto tampak depan yah,” tanya  Saibumi.com. “Aduh, jangan. Tidak boleh ambil foto yah, nanti kami yang kena marah,” kata security itu lagi sambil tersenyum terpaksa.
Sebelumnya terjadi insiden kebakaran di KRI Teluk Bintuni. Informasi terbaru dari salah satu petugas pemadam disebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu korsleting listrik. “Katanya ada instalasi listrik yang bermasalah di kapal. Lagi dibenerin. Eh, korslet jadilah kebakaran. Lokasinya diruang atas yang banyak tombol dan ada kursi besarnya. Ada empat damkar yang diturunkan. Dua mobil dari BPBP pos pusat, satu mobil dari Bumi Waras dan satu mobil lagi dari Tanjung Karang Timur. Sampai sekitar jam 9-an asap masih tebal yah,” papar petugas tersebut rinci.( Saibumi.com / Saryah M Sitopu )

Paskhas Latihan Anti-Teror di Tiongkok

 china-army
Keifang, Zhengzhou – Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara menggelar latihan bersama dengan mitranya dari Angkatan Udara Tiongkok, untuk mempererat hubungan dan kerja sama kedua pihak, selain meningkatkan kemampuan serta ketrampilan tempur.
Dalam latihan bersama yang digelar di Pusat Latihan Terpadu Divisi 43 Airbone Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Peoples Liberation Army/PLA), itu pasukan baret jingga TNI AU mengerahkan sekitar 80 personelnya, disambut Asisten Atase Pertahanan RI Mayor Sus Adi Triady.
Dalam latihan bersama bersandikan “Sharp Knife Airbone” 2014 itu kontingen Tiongkok menurunkan sekitar 80 personelnya, berikut senjata dan sistem pendukungnya.
Direktur Latihan Kontingen Indonesia Kolonel Psk Bambang Hariyono mengatakan materi yang dilatihkan adalah menembak senjata dasar, menembak senjata khusus, bela diri militer, pembebasan sandera dan operasi antiteror.
“Kami juga nanti akan berlatih bersama tentang halang rintang, mendaki dan rappeling, dan simulasi fastrooping dan taktik penanggulangan teror beregu,” kata Bambang yang sehari-hari bertugas sebagai Asisten Intelijen Korps Pasukan Khas TNI AU.
Sejak Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Tiongkok ditandatangani pada 7 November 2007, militer kedua negara telah menjalin kerja sama latihan bersama diawali latihan bersama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan mitranya dari Tiongkok pada Juni 2011 di Pusdik Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.
china-army-3
Latihan antiteror antara Kopassus dan Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Tiongkok kembali digelar pada Juli 2012 di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok.
Kegiatan serupa dikembangkan pula pada matra udara antara Korps Pasukan Khas TNI AU dan mitranya dari Tiongkok pada November 2013 di Bumi Margahayu, Jawa Barat.
Militer Indonesia dan Tiongkok berencana menggelar latihan bersama antara pasukan khusus angkatan laut kedua negara yang akan diselenggarakan secara bergantian di Indonesia dan Tiongkok. (ANTARA News).

Renstra MEF II Selesai Bulan Depan

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, Rencana Strategis (Renstra) pertahanan dan kesejahteraann prajurit 2015 sudah akan selesai pada bulan depan. Renstra ini merupakan bentuk roadmap untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dalam jangka panjang.
“Nanti dari tahapan-tahapan itu, kita bisa mengetahui pada tahun berapa dan seperti apa peningkatan kesejahteraan prajurit tersebut,” kata Moeldoko kepada wartawan usai mengikuti upacara pelantikan menteri di Istana Negara, Senin (27/10).
Moeldoko pun melanjutkan, Renstra itu akan disusun secepat mungkin. Moeldoko bahkan memastikan renstra awal ini sudah akan selesai pada bulan ini. “Secepatnya. Bulan depan bisa sudah selesai,” lanjut Moeldoko.
Terkait pemenuhan target Kekuataan Pokok Minimum (MEF), Moeldoko mengakui untuk saat ini prioritas utama MEF ada di pemenuhan alat utama sistem senjata (Alutsista). Namun, Moeldoko menyebutkan, secara simultan, Sumber Daya Manusia (SDM) TNI juga akan diselaraskan.
“Jangan sampai nanti alutsista yang canggih datang, tapi manusianya belum siap,” ujar Moeldoko. (republika.co.id).

5 Batalyon Pasukan Raider Papua

Pasukan Raider
Pasukan Raider (photo: istimewa)

Seluruh Batalyon Infanteri (Yonif) yang berada di bawah Kodam XVII/Cenderawasih akan ditingkatkan statusnya menjadi Batalyon Raider secara bertahap hingga 3 tahun kedepan.
“Saat ini Kodam XVII/Cenderawasih memiliki 6 Batalyon Infanteri, dimana dari 6 Yonif tersebut baru 1 yang berkualifikasi sebagai pasukan Raider, yaitu Yonif 751/Raider yang berkedudukan di Sentani. Nah rencana kedepan secara bertahap ke lima Batalyon lainnya akan kita tingkatkan menjadi Batalyon Raider,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen. TNI. Fransen G. Siahaan, di sela-sela kunjungannya ke Yonif 751/Raider, (21/10) pekan kemarin.

image
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen. TNI. Fransen G. Siahaan. (photo: Jubi/Angrias RF )

Menurut Pangdam, ke 5 Batalyon yang akan di tingkatkan statusnya menjadi pasukan Raider adalah Yonif 752 / Wira Yudha Sakti di Sorong, Yonif / 753 Arga Vira Tama di Nabire, Yonif 754 / Eme Neme Kangasi di Timika, Yonif 755 / Yalet di Merauke dan Yonif 756 / Winame Sili di Wamena.
“Di tahun 2015, kita berencana mengirim 2 Batalyon ke Bandung untuk dididik menjadi pasukan yang berkualifikasi Raider. Dimana pada bulan Februari kita kirim Yonif 752 / Wira Yudha Sakti dan kemudian pada bulan Meret menyusul Yonif / 753 Arga Vira Tama dan tahun berikutnya menyusul 2 Batalyon berturut-turut hingga semuanya berkualifikasi Raider,” kata Pangdam.
Menurut Pangdam peningkatan kualifikasi satuan pemukul Kodam ini dilakukan mengingat ancaman yang dihadapi di tanah Papua ke depan. Selain itu dengan luas wilayah dan kondisi geografis, Papua membutuhkan kualifikasi khusus, sehingga pengamanan di Papua bisa dimaksimalkan untuk menangkal ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata di Papua.(tabloidjubi.com).