Rabu, 17 Juni 2015

Calon Panglima TNI & Kepala BIN Harus Netral

Badan Intelijen Nasional (BIN). (ist)
Badan Intelijen Nasional (BIN). (ist)
Komisi I DPR RI mulai melakukan pertemuan untuk membahas teknis proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso.
“KaBIN (Kepala BIN-red) dari sebelumnya melewati itu, Marciano melalui proses fit and proper test di DPR. Presiden ajukan sama seperti Panglima, ini memang ketentuan untuk itu,” kata dia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebutkan, salah satu kriteria yang harus dipenuhi dua calon tersebut adalah netralitas. Hal ini juga sudah disampaikan Mahfudz secara langsung ke Bang Yos yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
“Kriteria itu prinsipnya penilaian. Bagi Komisi I untuk KaBIN dan Panglima TNI kembali meurujuk ke Undang-Undang, salah satu asas itu netralitas. Makanya proses diajukan dan masih sebagai ketum partai. Secara formal sudah bicara ke Bang Yos, amanat UU mengharuskan bekerja secara netral dan tidak partisan,” tegasnya.
Kata Mahfudz, pihaknya sudah mendengar niat baik Bang Yos untuk mengundurkan diri dari PKPI. “Saya sudah dengar bahwa (Bang Yos) sudah resmi mengundurkan diri dari ketum partai,” tandasnya.(okezone)

Senin, 15 Juni 2015

TNI Bertarung di Olimpiade Militer Dunia 2015

  HUT TNI. ©AFP PHOTO/juni kriswanto
HUT TNI. ©AFP PHOTO/juni kriswanto

Para atlet dari kesatuan TNI mendapatkan penghargaan dalam kejuaraan Multi Events Panglima TNI dalam rangka peningkatan prestasi pada 6th Cism Word Military Games 2015. Pada penutupan kejuaraan tersebut, atlet TNI mendapatkan mendali yang diserahkan kepada para juara.
“Kejuaraan ini ditujukan untuk penyiapan atlet-atlet kita yang akan bertarung dalam pertandingan olahraga militer dunia, rencananya akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 di Korea Selatan,” kata Irjen TNI, Letjen Syafril Mahyudin pada acara penutupan Kejuaraan Multi Events Piala Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/6).
Menurutnya, pada kejuaraan tersebut akan diikuti oleh angkatan bersenjata diseluruh dunia. Mereka berpartisipasi saling unjuk kebolehan.
“Kejuaraan ini akan diikuti oleh kurang lebih 134 negara, dari angkatan senjata se-dunia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syafril Mahyudin mengatakan ini merupakan ajang prestasi yang bisa memberikan peluang bagi TNI untuk menunjukkan prestasi-prestasi, diplomasi dan kapasitas. Hal itu merupakan tujuan dari dilaksanakannya kejuaraan tersebut.
Dia juga berharap TNI bisa masuk dalam 10 besar, karena menurutnya persiapan telah dilakukan secara matang dan latihan yang teratur kepada para atlet TNI setiap hari.
“Harapan kita bisa masuk 10 besar mudah-mudahan dengan persiapan matang kita harapkan prajurit kita bisa berhasil,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama Sekjen Komite Olah Raga Militer Indonesia (KOMI), Brigen TNI Adang Shodiq mengatakan sudah menyiapkan atlet-atlet TNI secara intensif. “Kesehariannya sudah kita siapkan melalui program kegiatan. Pada Sea Games 2015 di Sigapura lalu kita ikut, ada cabang olahraga Yudo, dan paralayang dapat emas,” ungkapnya.
Dengan latihan setiap hari menurut Shodiq para atlet TNI akan terasah mentalitas bertarungnya. Pada cabang atletik akan diprioritaskan pada kejuaraan menembak. “Kita akan prioritaskan menembak atletik,” bebernya.
Ada 5 cabang atletik yang menjadi prioritas TNI. Kendati demikian cabang-cabang lain pun bakal serius untuk diikuti.
“Atletik menembak, terjun payung orientering dan paralayang. Lima cabang ini yang kita harapkan menjadi unggulan,” papar Shodiq.
Shodiq menjelaskan orientering adalah lintas medan navigasi darat. Sebuah olahraga militer sambil berlari dengan navigasi, yang akan diikuti di Mongyong, Korea Selatan pada bulan Oktober 2015. Para atlet tersebut diambil dari kesatuan TNI terutama dari anggota Kopassus.
“Kita menggunakan SDM TNI. Latihan hampir 1 tahun. Sepanjang tahun atlet-atlet kita ini sudah kita siapkan,” katanya.
Menurutnya, jika para atlet tersebut masuk 10 besar saja sudah hebat karena persaingan kejuaraan itu di ikuti oleh seluruh negara. Dia menuturkan untuk memperkuat atlet TNI pihaknya sudah bekerjasama dengan KONI.
“KOMI sudah bersinergi dan berkolaborasi dengan KONI untuk memperkuat atlet-atlet kita,” tutupnya.

Merdeka.com

Pembangunan Lanud Perbatasan

patroli-udara-ambalat_20150611_153414
Kepala Staff TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, pembangunan lapangan udara di kawasan perbatasan menjadi prioritas sebagai salah satu langkah menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
“Jadi sekarang prioritas jelas lanud di perbatasan akan kita bangun,” kata Agus disela pembukaan Bakti Sosial TNI AU di Kantor Bupati Lebak, Banten, Minggu.
Hal ini, katanya, juga menjadi sorotan Panglima TNI tentang pentingnya pembangunan lanud di sejumlah daerah seperti Natuna dan Tarakan.
“Panglima TNI sudah sangat concern tentang hal tersebut. Termasuk daerah perbatasan lain, seperti Merauke serta Kupang. Itu sangat prioritas,” ujar Agus.
Selain itu, pada kesempatan yang sama ia juga menjawab pertanyaan awak media tentang pesawat militer negara tetangga yang sempat melanggar kawasan perbatasan Indonesia.
“Kalau misalnya tanpa izin, pasti kita intersep, akan kita force down. Itu memang tugasnya kita. Tidak boleh namanya kedaulatan negara dimain-mainkan oleh siapapun. Beberapa kali sudah kita force down,” tegasnya.
Sebagai informasi, sudah sembilan kali pesawat asing tercatat memasuki wilayah Indonesia selama Januari sampai Mei 2015. Tak hanya pesawat penerbangan sipil tanpa identitas, tetapi juga pesawat-pesawat militer dan pesawat tanpa awak.

Antaranews.com

Indonesia Siap Latih Australia dan AS

  prajurit
Para personel TNI AD berhasil menjadi juara pertama, dalam kompetisi menembak di Australia. Keberhasilan ini menjadi perhatian para peserta dari negara lain, karena mereka tak percaya dengan kemampuan militer Indonesia.
Protes sempat diajukan oleh Australia dan Amerika Serikat (AS), yang meragukan dan mempertanyakan tentang senjata para anggota TNI AD, yang digunakan dalam kompetisi.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, protes negara lain atas senjata TNI AD tidak tepat. Karena, anggota TNI AD memang memiliki kemampuan yang melebihi peserta negara lain.
“Saya pikir itu salah. Dulu Brunei Darusalam tidak pernah bisa menembak dengan baik, jarang mendapat medali dalam kompetisi menembak, lalu Brunei minta tentara Indonesia melatih mereka,” kata Moeldoko, Minggu, 14 Juni 2015.
Setelah dilatih oleh Indonesia, kini keahlian Brunei dalam menembak jauh meningkat. Hal itu membuat tentara dari Brunei kerap memenangkan medali dalam berbagai kompetisi menembak.
“Brunei minta tentara Indonesia untuk melatih mereka, kemudian saya kirim sersan untuk melatih. Tidak sampai satu tahun dilatih, Brunei kini kerap mendapat medali,” katanya bangga.
Fakta itu menurut Moeldoko, mempertegas tentang kemampuan para prajurit Indonesia yang bagus.
“Kalau begitu salahnya apa. Apa senjatanya Brunei yang salah. Bukan, kan?” ujarnya.
Jenderal Moeldoko mengatakan, jika perlu anggota TNI siap untuk melatih Australia dan AS, jika dua negara itu ingin dapat menjadi ahli dalam menembak.

VIVA.co.id

Minggu, 14 Juni 2015

Menjaga Ambalat dengan Pesawat F16

Menjaga Ambalat dengan Pesawat F16
Kapten Fery Rahman dari Skadron 3 Madiun, tengah berpatroli di atas Ambalat, menggunakan pesawat tempur F16 (VIVA.co.id/Siti Ruqoyah)

Pagi itu, pangkalan udara Tarakan, Kalimantan Utara terlihat berbeda. Pangkalan diguyur hujan dengan intensitas sedang. Namun, cuaca kembali cerah setelah tiga puluh menit kemudian.
Belasan prajurit dari satuan angkatan udara mulai bersiap. Mereka akan menggelar operasi rutin selama satu tahun yang diberi sandi Perisai Sakti 2015.
Tiga pesawat tempur F16 milik TNI AU juga sudah terparkir di tempatnya. Hari itu, Kamis 11 Juni 2015 jadwal prajurit patroli menggunakan pesawat tempur tersebut. Tujuannya, untuk mengamankan kawasan Ambalat yang masih menjadi sengketa. Tarakan merupakan kawasan yang paling dekat dengan daerah yang menjadi perbatasan RI dengan Malaysia.
Dua pilot F16 dari Skadron Udara III Madiun mulai mendekati pesawat yang akan mereka tunggangi. Dengan berbagai persiapan sebelumnya, keduanya mulai menaiki pesawat menggunakan tangga bantuan yang sudah disediakan oleh crew pesawat.
Menggunakan helm dan perlengkapan lainnya, pesawat siap dioperasikan. Mesin pesawat tempur dinyalakan dan berjalan ke runway selanjutnya lepas landas.
Selama kurang lebih satu jam, pesawat buatan Amerika ini mengelilingi Ambalat. Kali ini tak ada pesawat pengintai dari Malaysia yang masuk ke daerah sengketa. Salah satu pilot F16, Kapten Ferry Rahman mengatakan, setelah dilakukan patroli tidak ditemukan ada pesawat maupun kapal yang sengaja melintas di kawasan itu.
"Hasilnya nihil, meski demikian kami tetap melakukan patroli selama satu tahun penuh," ujar Ferry saat ditemui VIVA.co.id usai patroli di Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara.
Selama patroli, kata Ferry, pantauannya tidak lepas dari hal-hal kecil. Meski hanya lewat udara tetapi gangguan tidak boleh masuk sedikitpun. Tak hanya F16, patroli saat itu juga dibantu dengan pesawat tempur Sukhoi dari markas pertahanan Makassar. Namun pesawat buatan Rusia itu tidak mendarat di Tarakan, hanya melintas saja.
Komandan Pangkalan Udara Tarakan, Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan, sepanjang tahun 2015 sejak Januari hingga Mei 2015 sudah ada sembilan pesawat Malaysia yang masuk ke daerah sengketa.
Pesawat yang melanggar dari militer, sipil maupun pesawat tanpa awak. Modus yang mereka gunakan juga biasanya mengaku patroli, sengaja melintas namun bukan jalur semestinya dan masih banyak lagi. Dia sudah melaporkan kasus tersebut ke Mabes AU untuk selanjutnya diserahkan ke pemerintah.

Vivanews. 

Anti Serangan Udara Batalyon Arhanudri 1/1 Kostrad

target-drone-1
Sudah seharusnya seluruh Prajurit Batalyon Arhanudri 1/1 Kostrad mengucap syukur atas keberhasilan melaksanakan kegiatan demonstrasi Kekuatan Militer TNI AD di Puslatpur Kodiklat TNI AD, Baturaja, karena Prajurit Rajawali dapat menghancurkan 2 pesawat musuh yang di simulasikan dengan menggunakan Target Drone.
Dalam unjuk kemampuan Militer yang menggabungkan seluruh kecabangan TNI AD, prajurit Rajawali menerima peritah dari Komandan Brigade untuk menghancurkan pesawat terbang musuh yang mengintai. Pada saat pelaksanaan Gladi Kotor kedua kemarin (12/6), prajurit Rajawali berhasil menghancurkan 2 Pesawat musuh.
Pada saat pelaksanaan Gladi Kotor kedua pagi hari Satbak 1 di bawah komando Lettu Arh Angga T.N. dan Kapten Arh M. Nanang R, tembakan meriam 23 mm/Giant Bow berhasil mengenai badan pesawat yang diterbangkan. Tembakan tersebut meninggalkan bekas lubang peluru yang berkaliber 23 mm di badan pesawat.
target-drone-2
Setelah mendapatkan pengarahan dari Komandan Batalyon, Mayor Arh Samujiyo untuk melaksanakan kalibrasi dan penjajaran ulang bidikan Meriam 23 mm/Giant Bow, pada saat latihan sore hari, tembakan meriam 23 mm/Giant Bow berhasil mengenai Elevator Pesawat dan prajurit Rajawali berhasil menembak jatuh pesawat musuh.

Gladi Kotor sore hari yang disaksikan oleh Kepala Staf TNI AD, Pangkostrad dan Danpussen Arhanud TNI AD ini membuktikan ketangguhan Meriam 23 mm/Giant Bow.
Hari ini pada saat Gladi Bersih (13/6/2015), dan pada saat hari pelaksanaan (15/6) seluruh prajurit Yonarhanudri 1/1 Kostrad diharapkan mampu melaksanakan tugas lebih baik lagi untuk membuktikan kepada TNI AD dan Rakyat Indonesia bahwa prajurit Rajawali selalu siap untuk mengawal angkasa dari serangan udara musuh demi keutuhan NKRI.

Batalyonarhanudri1.mil.id

Kunci Kemenangan Perang Adalah Semangat, Bukan Alutsista

menhan-ryamizard
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi Prajurit Raider

Alat utama sistem pertahanan (Alutsista) hanya faktor tambahan dalam memenangkan perang. Faktor utama kemenangan perang adalah semangat pantang menyerah.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di depan prajurit Brigade Infanteri 13 Galuh di Nyantong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (12/02) malam.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mencontohkan kemenangan Vietnam dalam melawan Amerika. Lanjut Ryamizard, prajurit Vietnam hanya memiliki semangat pantang menyerah dan hanya memiliki senapan laras pendek, dibandingkan Amerika Serikat yang dipersenjatai dengan peralatan canggih
“Dia (tentara Vietnam) pake senjata pendek, itu semangat. Jadi semangat itu yang memenangkan perang,” ujarnya.
menhan-raider-2
Satuan Raider adalah Prajurit yang dibentuk atas inisiatif Jendeal Ryamizard Ryacudu

Lebih jauh, Ryamizard menambahkan, semangat yang ditunjukkan prajurit Vietnam patut menjadi contoh bagi para prajurit Batalion infanteri 303/SSM. Sebab saat ini TNI belum membutuhkan alutsista yang canggih.
“Jadi saya agak kecewa, dengan penambahan alutsista besar-besaran. Ini percuma saja kalau tidak ada semangatnya. Kalau alutsista lengkap, canggih tapi semangat bertempurnya nggak ada, nggak ada gunanya. Orang yang ada semangat nggak ada duanya. Senjata kalian cukup semangat, dan berkelahi tangan kosong,” tegasnya.
menhan-raider
“Kita akan memiliki pasukan elit terbesar di dunia”, ujar Jenderal Ryamizard Ryacudu (KSAD kala itu) saat membentuk pasukan Raider di TNI AD

Tak hanya memberikan wejangan, mantan Pangdam Jaya itu juga berpesan agar prajurit Raider tidak boleh menggunakan kekuatan untuk melawan rakyat. Sebab TNI dan rakyat harus bersatu untuk mengamankan Indonesia
“Tidak boleh berkelahi dengan rakyat, itu malu-maluin. Sama aja kamu melawan anak kecil. Apalagi anak kecilnya kamu keroyok. Saya minta Raider, tidak boleh main keroyokan dan berkelahi. Jangan pernah kalian tempeleng rakyat. Mengalah lah dengan rakyat,” tegas Ryamizard.

Rmol.co