Selasa, 19 Agustus 2014

Pindad Akan Luncurkan Panser Anoa Versi Terbaru

 
Dimulai pada 1808 sebagai bengkel untuk pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat perkakas senjata Belanda bernama Contructie Winkel (CW) di Surabaya, kini perusahaan yang berganti nama PT Pindad ini telah prestasi baik tingkat nasional hingga Internasional. Perusahaan di bawah naungan Kementerian BUMN ini telah membantu hasilkan alat utama sistem senjata (alutsista) bagi pertahanan negara.

Salah satunya kendaraan taktis (rantis) atau Panser Anoa 6×6 yang telah diproduksi sebanyak ratusan unit dan tersebar di Indonesia maupun negara lain. Kepuasaan pelanggan membuat rantis yang terdiri 5 varian yakni Armored Personnel Carrier (APC), Ambulance, Logistic, Recovery dan Remote Control Weapon System (RCWS) ini tidak pernah luput dari permintaan.
Karena kepercayaan tersebut, PT Pindad kembali meluncurkan varian baru. Panser ini menggunakan Kanon 20 mm dengan turret buatan industry pertahanan asal Jerman, Rheinmetall.
“Iya kita kerjasama dengan Rheimentall, karena selain dengan turret kanon sendiri yang sangat menjanjikan itu di munisinya. Nah munisinya sekalian, kita kerjasama. Mudah-mudahan minggu-minggu ini akan ditampilkan,” Ucap Direktur Ops Produk Hankam PT Pindad, Tri Hardjono
di kantornya, Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/08/2014).
Tri menjelaskan, kerjasama PT Pindad dengan Rheinmetall sudah dilakukan sejak lama. Panser Anoa tipe Kanon ini mengadopsi desain otomotif yang lebih baik dari varian sebelumnya.
“Kita sudah melakukan pengujian penembakan, sekarang sedang dilakukan perbaikan di sisi otomotifnya. Karena menggunakan suspensi sedikit baru dibandingkan versi sebelumnya ini sedang dilakukan perbaikan di sistem kemampuan dan daya muat,” tambahnya.
Menurut Tri, ancaman perang saat ini sudah berubah doktrinnya. Penggunaan senjata dengan daya jangkau lebih jauh menjadi trend ke depan. Untuk itu pihaknya melakukan pengembangan ke varian sebelumnya termasuk menambah peluru kendali pada Panser buatannya.
“Ini Anoa varian Kanon jadinya, Ada permintaan dari user terutama di Infanteri mekanik itu harapannya dilengkapi dengan Kanon di atas 20 mm. Saya juga bicara dengan pengguna, dia mengatakan sekarang musuh datang dari cukup jauh, artinya kita harus bisa menembak dengan cukup jauh. Semua ditingkatkan harapannya infanteri juga punya daya tembak lebih jauh, kemudian arhanudnya juga demikian, jadi alat-alat perangnya harus diperbaiki,” jelas pria berkacamata ini.
“Sebenarnya sekarang itu, Kanon yang dimintain itu Kanon berkaliber kecil seperti 20, 30, 35 mm. Itu karena lebih ringan. Kemudian kendaraan lebih ringan. Di sebelahnya akan dipasangin rudal. Kalau nembak kendaraan besar ya pakai rudal,” ucap Tri.
Dalam pengembangan ini, PT Pindad tidak sendiri. Selain menggandeng mitra dari luar negeri, sejumlah perusahaan Tanah Air baik negeri maupun swasta turut membantu mengembangkannya.
“Ini sudah menggunakan system automatic, yang mahal di sistem senjata adalah sistem penembakannya. Nah ini yang harus kita kuasai dan Pindad untuk sementara belum masuk di elektronik dan optiknya. Ini akan didukung oleh instansi lain seperti BPPT, PT Inti, PT Len, dll,” imbuh Tri.

Pindad Pusat Perawatan MBT Leopard Se Asia Pasifik

Tank Leopard 2A4 TNI AD. (Dok. Penkostrad).
Tank Leopard 2A4 TNI AD. (Dok. Penkostrad).

Pengadaan lebih dari 100 tank tempur utama (main battle tank/MBT) Leopard dari Jerman membawa angin segar bagi industri pertahanan Tanah Air, khususnya PT Pindad. Gara-gara Indonesia memborong tank canggih tersebut, PT Pindad akan menjadi pusat perawatan Leopard untuk kawasan Asia Pasifik.
Kepala Divisi Perencanaan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Said Didu membeberkan, tank tempur utama Leopard yang dibeli Indonesia memiliki spesifikasi khusus yang telah disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia. Jumlah yang akan dibeli mencapai lebih dari 100 unit.
Banyaknya jumlah yang akan dibeli ini membuat Indonesia memiliki nilai tawar tinggi terkait dengan upaya kerja sama yang lebih luas dengan Jerman. “Disepakati nanti perbaikan Leopard untuk wilayah Asia Pasifik itu dilakukan di PT Pindad, karena kita membeli besar,” terang, Said di Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Keputusan ini membatalkan rencana Jerman yang bakal membuka pusat perbaikan Leopard wilayah Asia Pasifik di Singapura. Seperti diketahui, Negara itu sudah lebih dulu dibandingkan Indonesia dalam mengoperasikan Leopard. “Mereka harus bicara empat jam untuk mengubah keputusan menutup di Singapura,” sebutnya.
Model kerja sama dalam pengadaan Leopard ini dinilai menguntungkan dibandingkan dengan pemerintah membuat sendiri MBT. Sebab, hingga saat ini PT Pindad belum memiliki kemampuan memadai untuk memproduksi tank kelas berat. (sindonews.com).

Kamis, 14 Agustus 2014

IFV Marder untuk Yonif 413/Bremoro

 image
IFV Marder

13 unit tank/ IFV Marder buatan Jerman bakal tiba di Markas Batalyon Infanteri 413/Bremoro Palur, Mojolaban, Oktober 2014 mendatang. Dan Yonif 413/ Bremoro, Mayor (Inf) Setyo Wibowo, menerangkan pihaknya telah mendapat kejelasan perihal rencana kedatangan tank seberat 30 ton perunit itu. Diperkirakan tiba di tempatnya pada 5 Oktober. Saat ini, tank-tank untuk memperkuat pertahanan NKRI itu ada di pangkalan Surabaya, Jawa Timur.
“Baru diserahterimakan setelah tanggal 5 Okober. Kami masih terus berkoordinasi. Tinggal selangkah lagi jadi pasukan mekanik atau tank,” terangnya, baru-baru ini.
Pria pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Yonif Lintas Udara 330 itu mengaku, pihaknya terus melakukan persiapan baik dari segi kemampuan prajurit maupun tempat dan fasilitasnya.
“Sudah siap sejak lama. Kami tinggal menerima tanknya tidak lama lagi. Dipastikan tetap tahun ini,” ungkap Mayor (Inf) Setyo Wibowo.
Disinggung apakah tank-tank itu akan dikenalkan pada masyarakat luas, dirinya mengaku belum ada rencana. Meski begitu, dengan dibentuknya pasukan tank di 413/Bremoro, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri.
“Kami harus izin pimpinan daerah dulu. Kan itu beratnya 30 ton, bisa merusak jalanan, yang penting tanknya datang dulu,” pungkas Mayor (Inf) Setyo Wibowo. 
 

EC 725 Super Cougar TNI AU

EC725 Brazil Navy (photo:defenseindustrydaily.com)
EC725 Brazil Navy
(photo:defenseindustrydaily.com)

Enam helikopter canggih EC 725 Super Cougar buatan Prancis akan tiba di Bandung pada akhir tahun dan menjadi tantangan baru bagi Satuan Pemeliharaan 16 Depo Pemeliharaan 10 TNI Angkatan Udara.
“Helikopter ini merupakan helikopter terbaru dan akan datang mulai akhir tahun, satu persatu secara bertahap masing-masing selama 3 bulan,” kata Komandan Depohar 10 TNI Asmawi Prawiro, di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, seusai serah terima jabatan Dansathar, Rabu (13/8/2014).
Asmawi meminta para personel yang bertugas khusus memelihara helikopter milik TNI AU ini lebih meningkatkan kemampuannya, karena mereka pun sebenarnya sudah dikursuskan di Prancis untuk perawatan khusus helikopter tersebut.
“Jadi setelah pesawat datang, kita sudah siap menangani pesawat dengan konfigurasi dan peralatan baru. Selain itu, kita juga harus menguatkan sarana pra sarana, hingga perangkat. Harus mampu meningkatkan kinerja dengan maksimal,” kata Asmawi.
Asmawi dalam kesempatan tersebut memimpin serah terima jabatan Dansathar 16 dari Jhon Kennedy Ginting ke Arief Tandju, dan dihadiri sejumlah pejabat TNI AU di Husein Sastranegara.
Sementara itu ditemui usai pelantikan, Arief menegaskan, dirinya siap memajukan Sathar 16 dengan berupaya meningkatkan kinerja serta kompetensi anak buahnya. Arief pun mengaku akan meneruskan kebijakan-kebijakan yang dibuat pendahulunya, Jhon Kennedy Ginting.
Dari data yang dihimpun di lapangan usai pergantian tersebut, Jhon Kennedy Ginting akan mengisi jabatan baru sebagai Staf Perencanaan di Mabes TNI AU.

 JKGR.

Rabu, 13 Agustus 2014

TNI AU : Let’s Rock and Roll

 F 16 TNI AU (photo: Wahyu Widodo / Indoflyer.net)
F 16 TNI AU (photo: Wahyu Widodo / Indoflyer.net)

Seperti hari kemarin, pagi ini sejumlah jet tempur TNI AU terbang rendah di Jakarta. Raungan mesin jet pesawat menggambarkan kekuatan alutsista ini dalam bermanuver. Suaranya kencang, bertenaga namun kering. Harmonik, seperti mobil F-1 yang digeber di sirkuit atau Ferari yang pada hari sabtu atau minggu mencoba tenaga mesinnya di jalan tol Jagorawi.
Namun suara jet tempur kita itu, volumenya bisa dikatakan 100 kali lebih kencang dari suara mesin F-1 atau Ferari yang melintas.
Saat ini dia kembali terbang rendah di kawasan Sudirman Jakarta. Untuk sesaat semua terdiam, mendengarkan suara jet tempur itu. Lagian suara kita ditelan oleh auman jet tempur TNI AU. Kita yang mendengarnya merasa kagum karena ada pelindung handal untuk tanah air kita.
TNI AU mengerahkan 35 pesawat tempur untuk terbang formasi (fly pass) memeriahkan peringatan detik-detik proklamasi ke-69 tanggal 17 Agustus 2014 di Istana Negara. Untuk itu, sejak Minggu (10/8) ke-32 pesawat tersebut, masing-masing 7 Pesawat Sukhoi dari Makassar, 8 Pesawat F-16 dan 12 Pesawat T 50i dari Madiun dan 8 Hawk 100/200 dari Pekanbaru diparkir di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma untuk berlatih terbang formasi di udara Jakarta.
Sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), sebanyak 32 pesawat tempur TNI AU akan membentuk dua formasi arrow melaksanakan fly pass di atas peserta upacara peringatan HUT RI ke-69 di Istana Negara. Kedua formasi besar terdiri dari flight pertama terdiri dari 10 pesawat T-50 Golden Eagle dan 6 pesawat Hawk 100/200 serta flight kedua terdiri dari 8 pesawat F-16 termasuk pesawat F-16 C/D 52ID yang baru dan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30,.
Selama enam hari seluruh penerbang pesawat tempur akan mengadakan latihan dua kali sehari untuk mencapai penampilan terbaiknya dan pada tanggal 15 Agustus 2014 akan latihan di atas Istana Negara sebagai gladi bersih. Fly Pass pesawat tempur TNI AU ini diharapkan menumbuhkan kebanggaan para generasi muda untuk meningkatkan semangat juang dan lebih mencintai dirgantara. (tni-au.mil.id).

Misteri Alutsista Indonesia

Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau kesiapan prajurit di Halim Perdanakusuma, Jakarta.(VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau kesiapan prajurit di Halim Perdanakusuma, Jakarta.(VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi)

“Ada sesuatu yang tidak bisa dibuka, karena memiliki standar rahasia.”

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi tidak bisa mengusut pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), sebab, pengadaan alutsista merupakan rahasia negara.
“Tidak bisa (KPK periksa TNI). Ada sesuatu yang tidak bisa dibuka, seperti belanja senjata karena memiliki standar rahasia,” kata Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Senin 11 Agustus 2014.
Menurutnya, tidak relevan jika KPK masuk menyelidiki proyek-proyek TNI yang bersifat rahasia. Kendati begitu, lanjut Panglima TNI, pihaknya tetap membuka diri jika proyek-proyek di TNI yang bersifat bukan rahasia negara.
“Karena itu pengadaan alutsista harus dirahasiakan. Tetapi yang tidak memiliki value rahasia, pasti akan dibuka,” ujar Panglima.
Moeldoko memastikan TNI bebas dari praktik-praktik korupsi, sebab, pengelolaan anggaran negara yang digunakan TNI selalu ada pengawasan internal yakni inspektorat, serta diawasi dan diperiksa Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). “Semua terawasi dengan baik,” katanya.
Moeldoko menambahkan, tidak adanya kasus korupsi institusi TNI yang diberitakan media massa bukan berarti karena ditutup-tutupi. Tapi memang, karena pengelolaan keuangan di TNI diawasi dengan maksimal, sehingga tidak ada yang bisa main-main.
“Contohnya begini, saya sudah membuat zona integritas dan bebas korupsi. Kepada seluruh Letnan Kolonel yang kelola keuangan saya katakan, tidak ada istrinya Panglima, anak dan sanak saudarnya Panglima yang bermain di logistik,” ujar Jenderal Moeldoko.
“Kalau ada, kamu tangkap dia. Ini sudah zona yang saya buat, karena saya tidak ingin bawahan saya tersandera oleh bayang-bayang orangnya Panglima. Saya tidak ingin memberikan beban kepada mereka. Tapi kalau Letkol, bintang, dan lainnya macam-macam, saya akan pecat,” tegasnya. (viva.co.id).

JKGR.

Selasa, 12 Agustus 2014

Panglima TNI kunjungi Pos Perbatasan Kalimantan

Panglima TNI kunjungi Pos Perbatasan Kalimantan
PUSPEN TNI (8/8),- Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko di didampingi Irjen TNI, Koorsahli, Asrenum, Asops, Asintel, Aslog, Aster Panglima TNI dan Kapuspen TNI melakukan kunjungan ke Pos Satgas Pengamanan Perbatasan Batalyon Linud 501 Kostrad di  Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga melakukan audiensi dengan para Bupati Sambas dr. Hj Juliarti Djuhardi Alwi, MPH beserta staf serta tokoh masyarakat setempat. Jenderal TNI Moeldoko menjanjikan kemudahan bagi warga perbatasan yang berkeinginan menjadi tentara. Kebijakan tersebut bukan baru dilakukannya saat ini saja, melainkan sudah ditempuh jauh-jauh hari ketika menjabat Panglima Kodam Tanjungpura dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Menurut Panglima TNI, model rekrutmennya adalah memberikan toleransi ketika nilai tes putra perbatasan tidak jauh beda dengan pendaftar lainnya. "Tujuan memprioritaskan putra daerah untuk menjadi prajurit TNI, agar memiliki kepedulian menjaga kawasan perbatasan", kata Jenderal TN Moeldoko.
Panglima TNI optimistis, apabila kebijakan tersebut terus dilakukan maka akan banyak warga perbatasan yang menjadi anggota TNI. Dengan demikian, mereka dapat lebih optimal dan mempunyai rasa memiliki ketika diberi amanah untuk menjaga wilayahnya yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Setelah menjalani pendidikan di Jawa, bisa ditempatkan di perbatasan, ini betul-betul akan membantu, kita sangat yakin. Lebih baik dikelola masyarakat sendiri wilayah perbatasan," ujar Jenderal TNI Moeldoko. 
Sehari sebelumnya Panglima TNI didampingi Rektor Universitas Tanjung Pura Thamrin Usman D.E.A. memberikan pembekalan tentang Kebangsaan kepada 580 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kalimantan Barat, bertempat di Aula Batalyon 465 Paskhas Pontianak.
Dalam pembekalannya, Jenderal TNI Moeldoko antara lain memberikan sebuah gambaran tentang kondisi geopolitik, geostrategi dan perkembangan kondisi situasi internasional. "kepada para mahasiswa agar dalam melaksanakan KKN terjun ke masyarakat di wilayah Kalimantan Barat dapat memberikan makna dan harapan baru kemajuan kehidupan yang akan datang", harapnya. 

TNI.