Sabtu, 11 Januari 2014

Arah Renstra II (2015-2019) dan III (2020-2024)


Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf  Saint Petersburg - Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy
Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf Saint Petersburg – Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy

Memasuki Rencana Strategis Tahap II dari program pembangunan kekuatan pertahanan, akan  banyak pejabat yang  berganti, termasuk Menteri Pertahanan. Meski demikan kebijakan dan cita-cita dari Renstra II (2015-2019) dan Renstra III (2020-2024) harus terus berjalan untuk mencapai target tujuan yang telah diciptakan bersama-sama.
Hal ini dikemukakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro dalam pembekalannya kepada peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2014,  (8/1/2014) di  Mabes TNI, Cilangkap- Jakarta. Rapim tahun 2014 berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8, 9, 10 dan 13 Januari 2014, dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut Menhan mengatakan Tahun 2014 merupakan tahun kerjakeras bagi Kemhan dan TNI karena disamping kebijakan rutin yang setiap tahun selalu dilaksanakan, masih terdapat hal-hal khusus yang memang perlu dipersiapkan untuk masuk kedalam renstra ke II dari pembangunan kekuatan pertahanan.
Sehubungan dengan persiapan awal Renstra II yang meliputi alutsista, sumber daya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan tersebut, Menhan menyebutkan terdapat beberapa produk strategis pertahanan yang perlu dipersiapkan.
Diantaranya yaitu Strategic Defence Review yang telah dilakukan sejak Tahun 2012 lalu, konsep kebijakan penanganan konflik sosial, pedoman strahan nir militer, Grand Desigen Cyber Defence, postur pertahanan militer, pengintegrasian komponen Pertahanan negara, serta pemberdayaan wilayah pertahanan dan pengamanan objek vital nasional (revisi Perpres no.63 tahun 2004).
Sistem Pertahanan Rudal Buk-M2E Rusia (photo:Rosoboronexport)
Sistem Pertahanan Rudal Buk-M2E Rusia (photo:Rosoboronexport)
Pada kesempatan Rapim TNI itu Menhan juga menyampaikan arah kebijakan pertahanan negara tahun 2014 mencakup komitmen terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merealisasikan target pembangunan sarana pertahanan, postur pertahanan militer dan mengarahkan pembinaan sumber daya nasional, mewujudkan pertahanan nir militer, serta memantapkan pembinaana kemampuan bela negara.
Terkait sasaran dan rencana aksi kebijakan pertahanan negara Tahun 2014, Menhan menjelaskan salah satu diantaranya terselesaikannya produk-produk strategis pertahanan negara salah satunya RUU Keamanan Nasional dan Revisi Kepres No. 63 Tahun 2004 tentang pengamanan objek Vital Nasional. Hal ini penting untuk diselesaikan karena 250 ada objek vital nasional dan perlu dijabarkan lebih rinci lagi.
Selain itu juga adanya pencapaian target pembentukan Kelembagaan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dan kelembagaan Cyber Army sebagai tim yang kokoh yang dipergunakan untuk menangkal serangan Cyber dari pihak atau negara lain. Pada tahun 2014 ini juga adanya penyelesaian dari pembangunan Indonesia Peace Security Center ( IPSC ) di sentul dan terbangunnya sarana di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar, yakni 14 Pos Pengamanan Pertabatasan.
Indonesia juga bercita-cita untuk menjadi masuk kedalam 10 besar dunia untuk Peace Keeping Operation yang diusahakan dengan penambahan personel hingga berjumlah 3500 prajurit.
TNI
Untuk bidang Industri Pertahanan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan KKIP dapat melanjutkan membantu pertumbuhan industri pertahanan yang saat ini masa pertumbuhannya dalam 5 tahun PT. Pindad (67%), PT. Dirgantara Indonesia (70%) dan PT. PAL (48%). Selain itu tetap terlaksanakanya Litbang dan Transfer of Technology serta Program Nasional, seperti meneruskan proyek pembangunan pesawat tempur KFX/IFX dengan pihak pemerintah Korea Selatan dengan program nasional. Diharapkan pada tahun 2020 Indonesia bisa memiliki pesawat tempur diatas generasi 4.
Terakhir yang menjadi sasaran dari kebijakan pertahanan negara adalah tindak lanjut pelaksanaan MoU Kemhan dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam hal proyek pembangunan Rumah Susun dan Rumah Tapak bagi personel TNI dan PNS.
Rapim TNI tahun 2014 ini diikuti 229 pejabat Mabes TNI dan angkatan, termasuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro

Rapim TNI merupakan sarana komunikasi, bertukar informasi antar para pimpinan agar dicapai satu kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja dan kinerja organisasi TNI. Rapim ini juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para pimpinan TNI. Sehingga pelaksanaan tugas TNI 2014 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal.
Hasil evaluasi Rapim TNI 2103 yang menonjol adalah belum lengkapnya alutsista (alat utama sistem senjata) pengganti dari sebagian alutsista lama, dan penggelaran TNI yang masih bertumpu di Pulau Jawa, serta keterbatasan dukungan anggaran yang belum mencukupi dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum (MEF) TNI.
Tujuan Rapim TNI untuk mengavaluasi pelaksanaan tugas TNI dibidang pembinaan kekuatan, mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi baik dari aspek fungsi-fungsi maupun mekanisme antara unsure perencanaan dan unsur pelaksana operasi, menajamkan prosedur dan mekanisme hubungan kerja antara Mabes TNI dan angkatan atau Komando Utama (Kotama), menemukan simpul-simpul dan kendala serta solusi dalam pelaksanaan tugas TNI dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan Rapim TNI Tahun 2014 ini juga digelar static show alat peralatan pertahanan oleh 38 institusi yang memproduksi alutsista dalam negeri antara dari PTDI, PT PAL, PT Pindad, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari, PT LEN, LAPAN, Dislitbang TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Puskompublik.kemhan.go.id

Jumat, 10 Januari 2014

MEF Capai 28,7%, TNI AU Pede Jaga NKRI

TNI Angkatan Udara semakin percaya diri menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah udara (Dirgantara) seiring dengan pemenuhan Minimum Essential Force (MEF)  TNI AU yang hingga kini sudah mencapai 28,7 persen.

“Sampai saat ini MEF TNI AU sudah mencapai 28,7 persen dari renstra kita pengadaan 102 pesawat berbagai jenis. Dan harapan kita tahun 2024 mendatang MEF TNI AU sudah mencapai 100 persen,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau)  Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahyanto pada acara kunjungan Silaturrahmi ke Kantor Harian Umum Pelita, di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014). Turut hadir Kasubdispenum Dispenau,Kasubdispenpas, Kasubdisjarah, dan sejumlah pejabat teras Dispenau.

Lebih lanjut Kadispenau menyampaikan TNI AU akan terus meningkatkan kekuatan pertahanan udara nasional guna meningkatkan kewibaan bangsa Indonesia di mata Internasional dalam hal kedirgantaraan. “Negara akan berwibawa jika pertahanan udaranya kuat. Untuk itu TNI AU akan terus berupaya meningkatkan kekuatan, baik itu Alutsista maupun sumber daya (personel),” kata Kadispenau.

Kadispenau juga mengatakan, dengan hadirnya alutsista baru TNI AU, baik itu pesawat tempur, radar, maupun rudal, maka kedepannya tidak ada lagi penerbangan gelap yang melintas di wilayah udara Indonesia. “Saat ini radar-radar TNI AU bekerja 24 jam guna memantau ancaman yang datang, termasuk penerbangan gelap. Dan kita juga telah memiliki Skadron Sukhoi di Makassar yang siap memukul,” tegas Kadispenau.

Alhasil, kata Kadispenau, kehadiran pesawat tempur Sukhoi di Makassar telah mengurangi kegiatan penerbangan gelap di wilayah Kalimantan.

Pada bagian lain, Kadispenau menyampaikan harapan TNI AU menjadi kekuatan yang dapat disegani dan sekaligus merebut hati rakyat. Hal itu dilakukan selain menunjukkan kepada rakyat Indonesia mengenai kekuatan TNI AU, juga dengan cara  menggali potensi sejarah kedirgantaraan yang pernah terjadi di Indonesia.

“Dalam konteks ini kita berharap kerjasama dengan media untuk menyampaikan pesan kedirgantataan kepada masyarakat, sehingga masyarakat, khususnya generasi muda yang merupakan generasi penerus dapat berperan aktif turut serta membangun kekuatan dirgantara,” jelasnya.

Salah satu contoh, kata Kadispenau, lintas sejarah kekuatan udara Perang Dunia ke-II sangat penting untuk digali, karena kekuatan udara pada perang dunia ke-II adalah terbesar di indonesia. Seperti di wilayah Morotai maupun di Papua serta wilayah lainnya. "Perang udara antara tentara Jepang melawan angkatan udara Sekutu memang  bukan perang kita, tetapi sejarah berada di wilayah kita yang merupakan inspirasi untuk menggali sejarah," ungkap Kadispenau.

Belum lagi sejarah bagaimana Presiden Soekarno yang merelakan menjual mobilnya untuk demi melanjutkan pembangunan monumen dirgantara. Selain itu juga kisah seorang prajurit TNI AU berpangkat Kopral yang bertugas memantau radar, dan ternyata berhasil menangkap pesawat mata-mata Amerika. Hal ini selanjutnya dijadikan alat diplomasi Presiden Soekarno kepada Amerika untuk menekan Belanda hengkang dari Tanah Air.

“Kisah-kisah seperti ini kami kira perlu disampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui kisah-kisah ada ada dibalik TNI AU,” ujar Kadispenau.

Pelita. 

99 karbol Akademi Angkatan Udara latihan para dasar

Prajurit Korps Pasukan Khas TNI AU melompat dari pesawat C-130 Hercules nomor registrasi A1318 saat terjun penyegaran di Runway Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kab.Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (4/3). Terjun para dasar seperti ini yang wajib dikuasai para karbol Akademi Angkatan Udara sebelum mereka menamatkan pendidikan dan dilantik menjadi perwira pertama TNI AU. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sebanyak 99 karbol berpangkat sersan taruna tingkat II Akademi Angkatan Udara Yogyakarta akan mengikuti latihan para dasar terjun payung di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Bandung.

"Para dasar terjun payung merupakan latihan kematraan yang wajib diikuti karbol kami," kata Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Iman Sudrajat, di Yogyakarta, Kamis.

Karbol sebutan resmi taruna di Akademi Angkatan Udara, diinspirasi kebolehan dan kecerdasan Laksamana Madya Udara (Anumerta) Abdulrahman Saleh, yang dijuluki "karbol" oleh koleganya pada perang kemerdekaan Indonesia. 

Pada upacara pemberangkatan kontingen latihan para dasar karbol AAU tingkat II, Sudrajat mengatakan, latihan dilaksanakan selama satu bulan mulai 9 Januari-11 Februari 2014, di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Bandung.

Di pangkalan udara ini juga bermarkas Korps Pasukan Khas TNI AU, organ internal TNI AU yang didedikasikan untuk pengendalian pangkalan udara, pertempuran udara, dan SAR udara serta intelijen dan operasi khusus.

"Materi latihan para dasar terjun payung bagi taruna AAU itu meliputi teori praktek darat dan praktek terjun. Latihan para dasar terjun payung itu untuk memperkuat karakter awak dirgantara dan calon perwira TNI AU," katanya.

Hal penting dia tegaskan, agar semua pelaksana latihan terjun payung militer para dasar itu mengutamakan keselamatan dan keamanan latihan. 

"Dalam kurikulum pendidikan AAU, selain terbang layang masih ada dua latihan lagi kematraan yang diakhir kegiatan ditandai dengan penyematan brevet yakni latihan para dasar terjun statik dan latihan bertahan di laut dan hutan rimba," katanya.

Antaranews.

"Ledakan ATM di Malang: Permainan Intelijen Gelap"

Lokasi Peledakan ATM (ist)
Lokasi Peledakan ATM (ist)

Teror ledakan di bilik ATM Bank Mandiri, Karangploso, Malang, Kamis (09/01), merupakan produk intelijen gelap dengan motif sebagai warming up pengamanan Pemilu 2014.
Salah satu point analisis itu disampaikan pemerhati kontraterorisme, Harits Abu Ulya, kepada intelijen (09/01). “Saya condong menduga ini adalah permainan intelijen gelap. Dan dari bahan material bom, digabung dengan konteks isu belakangan yang berkembang tentang ancaman keamanan, maka ‘teroris’ bisa menjadi kambing hitam kembali,” tegas Harits.
Sejumlah analisis soal peledakan ATM di Malang, disampaikan Harits. “Teror di Malang itu bukan upaya perampokan, tapi lebih pada bentuk teror. Bisa jadi pelakunya orang yang tidak puas terhadap kasus tertentu,” jelas Harits.
Kemungkinan lain, kata Harits, teror ledakan ATM Malang ditujukan untuk mengalihkan isu terkait terpojoknya posisi Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam kasus penindakan terorisme. Aksi Densus 88 dan BNPT dinilai tidak proporsional dan melanggar HAM.
“Dari TKP terlihat indikasi-indikasi bahwa ledakan ini tidak disengaja untuk mengambil uang atau brankas. Dan juga tidak dengan target yang bisa menimbulkan korban sipil maupun aparat,” pungkas Harits.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, menyatakan, peledakan ATM Bank Mandiri Malang dilakukan oleh pihak-pihak teroris. “Dengan media dan bahan yang digunakan kemungkinan itu adalah upaya yang dilakukan pihak-pihak teroris,” kata Adi Deriyan, seperti dikutip BBC.

EKSPEDISI NKRI 2014 AKAN DIGELAR,KOPASSUS DAN UI TANDATANGANI MOU


















Tim Ekspedisi NKRI  Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014  bekerjasama dengan Universitas Indonesia  menggelar Sosialisasi Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014 , kepada Perguruan Tinggi Sejabodetabek  dan Citivas akademika, Rabu  (8/1) di  kampus UI Depok.

Dalam acara sosialisasi tersebut ,juga di tandatangani kesepakatan bersama antara Universitas Indonesia dengan Kopassus tentang kesepakatan bersama dalam Ekspedisi NKRI . Rencananya pada Kamis ( 9/1 )   Tim Ekspedisi akan mengadakan sosialisasi di Unpad Bandung serta  menandatangani kesepakatan bersama dengan Unpad, pada Rabu ,(15/1) akan mengadakan sosialisasi di UGM sekaligus menandatangani kesepakatan bersama dalam Ekspedisi NKRI,Kamis (16/1) akan sosialisasi di Undip semarang dan sekaligus menandatangani kesepakatan bersama dalam Ekspedisi NKRI.

Ekspedisi NKRI  Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014   merupakan gagasan pimpinan TNI bekerja sama dengan Kemenko Kesra yang akan berlangsung selama ± 4 bulan, dari tanggal 6  Februari  s.d. 26  Juni 2014, pada 8 titik di Pulau Maluku dan Maluku Utara  yaitu Subkorwil-1 Masohi di Kab.maluku Tengah,Subkorwil-2 Tual di Kab.Maluku Tenggara ,Subkorwil-3 Namlea di Kep.Buru, Subkorwil-4 Saumlaki di Kab.Maluku Tenggara Barat, Subkorwil -5 Ternate di Kab. Ternate dan Kab.Halmahera Tengah,Subkorwil-6 di Tidore dan Kab Halmahera Tengah, Subkorwil-7 Tobelo di Kab.Morotai dan Kab.Halmahera Utara, Subkorwil-8 Labuha di Kab.Halmahera Selatan.

Kegiatan  Ekspedisi NKRI akan melibatkan sekitar 1.300  orang yang terdiri dari seluruh komponen bangsa baik TNI, Polri, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Pemerintah Daerah, kalangan pendidik dari berbagai Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Mahasiswi, Resimen Mahasiswa , Pencinta Alam, Organisasi Kepemudaan, Pramuka  dan Media serta didukung masyarakat setempat.

Menurut Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Letkol Inf Kosasih  mengatakan persyaratan untuk menjadi peserta ekspedisi bagi mahasiswa dan alumni  mahasiswa antara lain  mahasiswa minimal semester 5 atau DIII dengan melampirkan transkrip nilai terakhir, mengisi biodata, melampirkan  fotocopi KTP,Kartu mahasiswa, ada surat rekomendasi perguruan tinggi bagi yang masih aktif sebagai mahasiswa, surat ijin dari orang tua, surat keterangan sehat dari dokter dan surat pernyataan mengikuti ekspedisi serta foto close-up ukuran 4x6.Lebih,serta membuat essay .

Kabagops  melanjutkan, pendaftaran dimulai sejak  Desember 2013 s.d 30  Januari, 2014,  bagi peserta yang lulus seleksi administrasi akan diumumkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan melaporkan diri ke Pusdikpassus Batujajar Bandung pada tanggal  4  Februari 2014  untuk melaksanakan seleksi tahap II yaitu pemeriksaan kesehatan ,wawancara dsb. Informasi tentang ekspedisi bisa diakses melalui  website ekspedisi www.ekspedisinkri.com ,FB ekspedisi NKRI Maluku  dan Twitter  @ekspedisi maluku .

 Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI M.Herindra, M.A, Asintel Danjen Kopassus Kolonel Inf Richard T.H.Tampubolo,S.H.,M.M., Wakil Rektor bidang pendidikan dan kemahasiswaan Prof.Dr.Bambang Wibawarta serta para mahasiswa Sejabodetabek

Kopassus TNI AD kukuhkan 110 personel di puncak Gunung Lawu

 Sejumlah kerabat memeluk seorang dari 122 peserta didik Pendidikan Komando Kopassus TNI AD 93 TA 2012 seusai upacara penutupan yang dipimpin Komandan Kopassus TNI AD, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (22/12). Setelah pendidikan komando, mereka masih harus menempuh ritual tradisi internal di satuan-satuan di mana mereka ditempatkan. (ANTARA/Widodo S Jusuf)

110 personel baru Grup 2 Kopassus TNI AD, Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah, mengikuti rangkaian tradisi pengukuhan, di Puncak Gunung Lawu, Kabupaten, Karanganyar, Sabtu lalu (11/1).

Wakil Komandan Grup 2 Kopassus TNI AD, Letnan Kolonel Infantri M Hasan, di Sukoharjo, Kamis, mengatakan, sebanyak 110 personel itu terdiri dari 10 perwira dan 100 anggota berpangkat bintara dan tamtama.

"Hal ini sudah menjadi tradisi kami," kata Hasan. Ke-110 anggota baru Kopassus TNI AD itu sebelumnya telah menempuh pendidikan komando.

Menurut dia, Gunung Lawu dipilih paling tinggi karena terdekat dari pangkalan mereka. Ada tiga gunung yang jadi alternatif, yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu. 

Rangkaian tradisi pengukuhan ini masih berlangsung akan ritual pengukuhan itu sendiri digelar di Argo Dalem yang juga ada tugu Kopassus TNI AD-nya.

Menurut dia, anggota-angggota baru Kopassus TNI AD itu akan diberangkatkan ke puncak Lawu melalui Cemoro Kandang, sekitar pukul 06.00 WIB. Perjalanan ke puncak memerlukan waktu sekitar empat jam, setelah upacara pengukuhan, mereka turun dari Cemoro Sewu.
 

Kamis, 09 Januari 2014

Dislitbangau Gelar Hasil Penelitian di Pameran Rapim TNI


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Staf Angkatan saat meninjau pameran ALDALHAN produksi dalam negeri tahun 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (8/1). Foto Dispenau
Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbagau) menggelar hasil produksinya dalam rangka pameran ALDALHAN produksi dalam negeri pada Rapim TNI tahun 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (8/1).
Hasil penelitian dan pengembangan meliputi Tester MSCADC untuk pesawat F-5 E/F. Alat ini untuk merubah data udara yang terkalibrasi dalam pengoperasiannya terintegrasi dengan SACS yang berfungsi sebagai Dynamic Compressible Pressure yang akan memberikan keselarasan gerakan rudder dan horizontal stabilizer.
Multi radio altimeter indicator tester pesawat F-5, F-16 dan MK-53 berfungsi untuk melaksanakan pemeliharaan dan pengecekan di test bench untuk peralatan servoed altimeter pesawat F-16 A/B dan F-5 E/F, barometic altimeter pesawat MK-53 dan Hawk 100/200 serta indicator radar altimeter Hawk 100/200.
Helibasket dan Air Tep merupakan alat yang digunakan mendukung kegiatan penyelamatan SAR yang dibawa oleh pesawat Helikopter berupa keranjang yang terbuat dari material logam. Target Drone merupakan pesawat terbang tanpa awak yang digunakan sarana latihan menembak para penerbang tempur maupun pasukan yang bertugas menggunakan sejata penangkis serangan udara. Bom Anti Personel adalah bom yang dirancang untuk menghasilkan serpihan yang disesuaikan sasaran.
Power Supply CFA-1 dan Active Getter CFA-1 Radar Thomson berfungsi menghasilkan tegangan output high voltage sebesar 800 volt agar power radar sebesar 60.000 watt dapat dipancarkan untuk operasi pertahanan udara. Active Getter CFA. Modulator CFA-1 berfungsi menghasilkan pulsa yang sesuai dengan lebar pulsa yang dibutuhkan transmitter radar thomson.
Folding Fin Roket 70 mm merupakan senjata roket air-to-ground kaliber 70 mm yang dapat digunakan pesawat NATO. PUO Freefall Camar Biru merupakan alat penerjunan yang digunakan untuk penyusupan ke daerah lawan dengan cara cepat dan rahasia. KIT OH Nose dan Main Landing Gear Pesawat C-130, Hawk 100/200, KT-1B dan SA-330 merupakan suku cadang system pneudraulic pada Shockabsorber landing gear pesawat yang tingkat kebutuhannya sangat tinggi.
Pameran ini ditinjau oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, KASAL Laksamana TNI Marsetio dan KASAD Jenderal TNI Budiman.